LPPM UPGRIS Gelar Pelatihan Cerdas Membaca Berita bagi Pramuka

Semarang, UP Radio – Lembaga Penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) bekerjasama Dewan Kerja Cabang Kwartir Cabang Kota Semarang menyelenggarakan Pelatihan Menulis Berita di Media Massa bagi anggota Kwartir Cabang Kota Semarang.

Kegiatan ini dibuka ketua tim pengabdian kepada masyarakat Dr Asrofah MPd sekaligus Dekan FPBS UPGRIS. Dr Ika Septiana MPd serta Ahmad Ripai MPd hadir sebagai anggota pengabdian. Kegiatan berlangsung baru-baru ini melalui aplikasi Zoom. Pengabdian kepada masyarakat ini mengusung tema “Gerakan Pramuka Dewan Kerja Cabang Kwartir Cabang Kota Semarang dalam Melengkapi Pelatihan Menulis Berita di Media Massa.”

Pelatihan menulias berita ini merupakan satu upaya memberi bekal pengetahuan dasar untuk para pewarta atau anggota Pramuka di Kwarcab Kota Semarang. Harapannya, anggota Pramuka mampu menyebarkan kegiatan Pramuka kepada masyarakat luas secara cermat dan tepat. Jumlah peserta pelatihan sebanyak 30 pewarta Pramuka di Kota Semarang.

Advertisement

“Setiap anggota pramuka harus bisa menyebarkan kegiatan Pramuka ke masyarakat luas secara lugas dan objektif. Tentu, harus dimasifkan serta ditingkatkan dalam membuat konten-konten tentang informasi semua kegiatan pramuka,” ungkap Asrofah.

“Tujuannya utama dari kegiatan ini memberi bekal dasar-dasar jurnalistik yang mengait dengan pengetahuan, keahlian atau keterampilan jurnalistik, etika atau sikap dalam mengkaji proses penyampaian pesan, gagasan, pemikiran, atau informasi kepada orang lain dengan maksud memberitahu, mempengaruhi, atau memberikan kejelasan,”imbunya.

Lain halnya dengan Dr Ika Septiana MPd yang menginkan, masyarakat khususnya anggota Pramuka membuka diri  dengan dunia jurnalistik, dan pandai menilai untuk membedakan mana berita benar dan berita bohong atau hoaks.

“Kondisi saat ini tidak bisa dipungkiri seiring dengan perkembangan berita yang sangat pesat perkembangan informasi yang mudah didapatkan, namun tidak semua informasi utuh kebenarnanya sehingga menyebabkan maraknya berita bohong atau hoaks yang beredar di masyarakat,” tuturnya.

Dalam pelatihan ini, para peserta diberikan materi karakteristik media massa, teknis dasar menulis berita, unsur berita, bahasa jurnalistik.

Sabila Rahmasari salah satu peserta menyampaikan bangga dengan mengikuti pelatihan ini. 

“salah satu manfaatnya kita jadi lebih tahu bagaimana teknis menulis berita yang benar. Bagaimana menyusun narasi serta deskripsi agar berita dibaca lebih menarik,” katanya. (pai) 

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement