LPD UPGRIS Gelar Diklat Penguatan Kenguatan Kepala Sekolah

Semarang, UP Radio – Lembaga Penyelenggara Diklat (LPD) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) menyelenggarakan Diklat tahun kedua untuk penguatan kepala sekolah melalui aplikasi zoom yang diikuti 139 peserta Kepala sekolah dari kabupaten Semarang dan Kabupaten Temanggung.

Pembukaan Diklat  ini dihadiri Rektor UPGIS, Wakil Rektor, kepala dinas pendidikan kebudayaan Kab Semarang dan Dinas kepemudaan dan olahraga kabupaten Semarang serta Kepala dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah raga Kabupaten Temanggung.

Rektor Universitas PGRI Semarang Dr Muhdi mengatakan LPD UPGRIS tahun ini dipercaya sebagai penyelenggara diklat bagi kepala sekolah dari kabupaten Semarang dan kabupaten Temanggung.

Advertisement

Diklat Penguatan Kepala sekolah diikuti 139 peserta yang berasal dari wilayah kabupaten Semarang sebanyak 93 meliputi TK (81) , SD (7) dan SMP (5) serta dari kabupaten Temanggung sebanyak 46 meliputi TK (41) , SD (2) dan SMP (3).

“Setiap kepala sekolah adalah motor penggerak bagi maju tidaknya sebuah sekolah, jadi Kepala sekolah harus memiliki peran strategis dalam mengelola satuan Pendidikan untuk  menghasilkan sumber daya yang unggul, sehingga kepala sekolah dituntut visioner dan inovatif,” ujar Muhdi.

Sementara itu Ketua LPD UPGRIS Dr Wiyaka menjelaskan, diklat penguatan kepala sekolah tahun 2020 ini dibiayai oleh anggaran Bantuan Pemerintah (Banpem) melalui LPPKS.

“Peserta dibagi menjadi 7 kelas, sesuai ketentuan, tiap kelas didampingi oleh satu pengajar dan satu orang admin kelas. Diklat akan berlangsung selama 24 hari yang terbagi dalam 3 tahapan. On The Job Training 1 (OJT 1) selama 5 hari, In Service Training (IST) 8 hari, On The Job Training 2 (OJT 2) selama 11 hari,” ujar Wiyaka.

Menurutnya, keberhasilan peserta ditentukan oleh peserta sendiri di bawah bimbingan para pengajar. Unsur penilaian meliputi sikap, pengetahuan (termasuk tes akhir) dan unjuk kerja.

Peserta akan mengikuti diklat dengan moda dalam jaringan (daring), karenanya peserta wajib membekali diri dengan kemampuan menggunakan teknologi informasi karena semua proses pembelajaran dilakukan lewat Learning Management System (LMS) yang dimiliki oleh kementerian.

Wiyaka berharap diklat dapat berjalan sesuai dengan harapan sehingga peserta dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik sampai selesai diklat dan berhasil lulus. (shs)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement