“Kutukan Naga Jati” Karya Sastra yang Suguhkan Perpaduan Mitologi dan Kritik Sosial

Semarang, UP Radio – Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (S2 PBSI) Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang (UPGRIS) sukses menyelenggarakan kegiatan Bedah Buku yang mengangkat karya sastra berjudul “Kutukan Naga Jati” karya Tegsa Teguh Satriyo, seorang penulis dan pendidik yang juga aktif dalam dunia literasi di Kota Semarang.

Bedah buku digelar secara daring yang diikuti mahasiswa S1, S2, serta masyarakat umum dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara yang memiliki minat pada dunia sastra, Rabu (23/4/2025).

Bedah buku berjudul “Kutukan Naga Jati” karya Tegsa Teguh Satriyo menghadirkan narasumber utama yang memberikan ulasan mendalam terhadap isi dan gaya yaitu Muhajir Arrosyid SPd, MHum (dosen UPGRIS) yang juga cerpenis, menyoroti kekuatan tematik dari cerpen-cerpen dalam buku ini.

Advertisement

“Cerpen-cerpen dalam buku ini kental dengan mitologi. Mitos-mitos dibangun kemudian dikaitkan juga dengan hal-hal politik,” jakat Muhajir.

Sementara itu, narasumber kedua, Noor Hamidah, SPd MPd (guru SMP Negeri 3 Pati) yang juga pegiat literasi dan penulis puisi, lebih menekankan pada aspek kebahasaan dan artistik dalam buku tersebut.

“Buku ini menarik dari berbagai sisi: mulai dari kemasan kaver yang estetis hingga penamaan tokoh-tokohnya yang unik dan khas,” beber Noor Hamidah.

Selama sesi diskusi, antusiasme peserta terlihat begitu tinggi. Salah satu peserta bahkan memberikan tanggapan yang mencerminkan kesan mendalam terhadap karya ini.

“Buku ini cocok dibaca siapa saja. Ceritanya unik, ending-nya selalu mengejutkan. Buku “Kutukan Naga Jati” merupakan kumpulan cerpen yang mengangkat kisah-kisah fiktif dengan latar budaya lokal dan unsur mitologi Jawa yang dipadukan dengan isu-isu kontemporer,” jelas Noor Hamidah.

Ditambahkan, buku ini tidak hanya menyuguhkan cerita yang menarik, tetapi juga menyampaikan pesan moral dan refleksi sosial yang relevan dengan kondisi masyarakat saat ini.

Muhajir juga menambahkan kegiatan bedah buku ini menjadi bagian dari program literasi akademik Magister PBSI UPGRIS yang bertujuan untuk menumbuhkan apresiasi sastra, memperluas wawasan kritis, dan mempererat jejaring antarmahasiswa, dosen, dan masyarakat umum yang mencintai sastra Indonesia. (pai)

Advertisement