Semarang, UP Radio – Kendati pemerintah terus mengoptimalkan berbagai insentif untuk meningkatkan daya saing investasi jawa tengah namun masih ditemukan adanya sejumlah hambatan yang dapat menurunkan minat investor untuk masuk ke Jawa Tengah.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan saat ini jawa tengah berada di peringkat 4 daerah tujuan investasi di pulau Jawa meski daya tarik jawa tengah lebih tinggi dibanding daerah tetangga.
“Lahan diJawa Tengah masih sangat banyak dan lebih murah, tenaga kerja lebih murah dan sudah ada sejumlah Investor dari daerah lain yang ingin merelokasi usaha Ke Jawa Tengah,” ungkap Ganjar, saat meresmikan Kantor Sekretariat Koridor Ekonomi Perdagangan, Investasi dan Pariwisata Jawa Tengah (Keris Jateng) yang berada di Gedung Kantor Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah (22/1).
Ganjar mengaku sampai saat ini masih banyak investor yang belum sepenuhnya mendapatkan fasilitas investasi seperti yang diharapkan, Bahkan ada perusahaan yang sudah mendapaikan ijin investasi namun bias dicabut kembali oleh pemerintah daerah.
“Yang diperlukan investor adalah adanya kepastian perijinan untuk investasi, saya sudah meminta setiap kepala daerah untuk memperbaiki peraturan daerah yang dirasa masih menghambat,” Tegasnya.
Untuk mengurangi angka pengangguran di jawa tengah yang dirasa masih tinggi, pemerintah hanya berharap pada masuknya perusahaan swasta yang bisa menyerap tenaga kerja.
“Tidak mungkin kita berharap pada pemerintah untuk mengurangi angka pengangguran karena daya serap tenaga kerja kemampuannya sangat kecil, sector swasta lah yang dapat menyerap banyak tenaga kerja,” tambahnya.
Dirinya meminta setiap kepala daerah kabupaten dan Kota untuk melakukan koreksi kebijakan, jika masih ada aturan yang sekiranya merugikan Investasi bias segera dilakukan revisi atau berkoordinasi dengan DPRD untuk merevisi peraturan daerah. (shs)