Semarang, UP Radio – PGRI Jawa Tengah berharap adanya pengembangan kreativitas guru dan integritas komitmen setiap guru terlebih di masa pandemi ini.
“Saat ini Indonesia menghadapi tantangan bonus demografi, sehingga sektor pendidikan dituntut harus mampu menghasilkan generasi yang unggul,” Kata Ketua PGRI Jawa Tengah Dr Muhdi SH MHum dalam acara pembukaan Konferensi kerja PGRI Jateng tahun kedua masa bakti XXII, di Balairung Universitas PGRI Semarang (20/3).
Muhdi mengungkapkan ancaman lost generation menjadi masalah utama yang tengah dihadapi dunia pendidikan yang disebabkan pemberlakuan sistem pembelajaran jarak jauh di saat pandemi yang telah berlangsung selama satu tahun.
PGRI bersama pemerintah terus berupaya mencari solusi model pendidikan yang dapat menghasilkan anak yang cerdas dan kreatif yang selama ini terganggu akibat pandemi.
“Untuk menghasilkan anak-anak yang berkarakter, kita terus berupaya meningkatkan kreativitas Guru, bagaimana melakukan pembelajaran jarak jauh yang mampu menanamkan nilai karakter yang baik,” terang Muhdi.
Muhdi menambahkan melalui konferensi kerja ini, PGRI juga mendesak pemerintah untuk segera merealisasikan sistem pembelajaran tatap muka secara terbatas agar ancaman lost learning semakin berkurang,” imbuh Muhdi.
ketua pengurus besar PGRI Prof Dr Unifah Rosyidi sangat mengapresiasi langkah PGRI Jawa Tengah yang proaktif melakukan program kerja untuk meningkatkan profesionalisme guru.
“PGRI Jawa Tengah menjadi yang terbaik dalam kemajuan organisasi. Jawa tengah selalu menjadi yang terbaik, leading dan mempunyai ide ide melebihi batas pemikiran kita dan treah diakui secara nasional,” kata Unifah dalam sambutanya.
Menurutnya sejak berdirinya organisasi PGRI hingga saat ini, PGRI Jawa tengah tetap konsisten menjaga komitmen dan sistem modernisasi yang terus dibangun secara berkelanjutan dalam organisasi.
“Hal ini bisa dicontoh oleh organisasi PGRI dimana saja untuk belajar melakukan modernisasi PGRI,” pungkas Unifah. (shs)