KPPU RI Gandeng Pemprov Jateng Tegakkan Hukum Persaingan Usaha

Semarang, UP Radio – Provinsi Jawa Tengah memiliki Indeks Persaingan Usaha di atas rerata Nasional. Prestasi ini menggugah Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) RI untuk menggandeng Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) bersinergi dalam dukungan pencegahan dan penegakan hukum persaingan usaha serta koordinasi pengawasan kemitraan.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berharap sinergi ini membantu pemerintahannya mengedukasi masyarakat. Terutama terkait indikator maupun regulasi tentang aturan yang diizinkan maupun yang dilarang dalam persaingan usaha.

“(Penting) sehingga semua akan mendapatkan lapangan (kesempatan) permainan yang fair (adil) dan tidak ada yang dirugikan,” ujarnya.

Advertisement

Setelah tercipta iklim persaingan usaha yang lebih baik, Ganjar sepakat hal ini akan menumbuhkan daya inovasi dari pelaku usaha kecil dan menengah.

“Jadi semua bisa berjalan dan kita terima kasih karena kemarin Jawa Tengah mendapatkan award (penghargaan) terkait ini dan menjadi pemacu kita. Tapi sekali lagi saya mohonkan, dapat award bukan berarti langsung baik terus, maka indikator apa yang mesti kita kuatkan dan Insyaallah Jawa Tengah siap,” tandasnya.

Ajakan KPPU bersinergi dengan Pemprov Jawa Tengah disampaikan secara langsung Ketua KPPU RI, Ukay Karyadi, saat memberi sambutan menandatangani Nota Kesepakatan dan Rencana Kerja antara Pemprov Jawa Tengah dengan KPPU RI di Ruang Rapat Gedung A lantai 2, Jumat (1/7).

“Jateng termasuk provinsi dengan persaingan indeks usaha sangat besar. Di atas rata-rata nasional,” kata Ukay.

Dia berharap sinergi yang akan berjalan selama lima tahun ke depan dapat meningkatkan indeks persaingan usaha di Jateng agar menjadi lebih baik lagi.

“Karena ini penting agar pelaku usaha bisa memiliki iklim usaha yang sehat. Kalau iklimnya sehat, inovasi akan tumbuh dan berkembang,” ujarnya.

Selain itu, terciptanya iklim persaingan usaha yang sehat juga akan memacu para pelaku usaha kecil dan menengah tumbuh lebih cepat dan lebih baik.

“Bisa tumbuh tanpa harus pasarnya dirusak oleh pelaku usaha yang dominan. Kalau semuanya sehat, semua bisa tumbuh dan berkembang,” katanya. (hms)

Advertisement