KPPU: Kenaikan Harga Jelang Ramadan Masih Wajar Karena Kenaikan Permintaan

Yogyakarta, UP Radio – Menyikapi fenomena kenaikan harga yang terjadi menjelang Bulan Ramadan, KPPU meningkatkan pengawasan harga kebutuhan barang pokok di Provinsi Jawa Tengah.

Kenaikan harga menjelang Ramadan yang biasanya disebabkan oleh naiknya permintaan pasar sedangkan pasokan komoditas tidak terjadi penambahan.

Kepala Kantor Wilayah VII KPPU Yogyakarta M Hendry Setyawan mengatakan, terdapat beberapa komoditas yang mengalami kenaikan di minggu ketiga Maret ini, diantaranya telur ayam negeri naik 7,47 persen menjadi Rp 28.100/Kg, cabe rawit merah naik 6,3 persen manjadi Rp 65.100/Kg, dan daging ayam naik 4,31 persen menjadi Rp 31.350/Kg.

“Kenaikan tersebut masih wajar, dan kemungkinan disebabkan oleh tarikan permintaan dari DIY, karena selisih harga di DIY masih diatas harga Jawa Tengah,” ucap Hendry.

Namun demikian, Hendry menambahkan, terdapat juga beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga. Seperti cabe merah keriting turun 12 persen menjadi Rp 34.600/Kg, bawang merah dan bawang putih turun 4,7 persen menjadi Rp 39.400/Kg, dan minyak goreng curah turun 4,26 persen menjadi Rp 15.250/Kg.

“Beberapa minggu terakhir ini produk Minyak Kita sudah mulai membanjiri pasar, hal ini yang mengakibatkan minyak goreng curah turun harga,” kata Hendry.

Menurutnya, KPPU Kanwil VII akan terus melakukan upaya pengawasan dan berkolaborasi dengan para stakeholder untuk menahan laju kenaikan harga dan memastikan kecukupan pasokan serta distribusinya. Apalagi terdapat cuti bersama dan arus pemudik ke Jawa Tengah. Pertambahan jumlah penduduk di akhir Ramadhan hingga Lebaran harus sudah diprediksi oleh pemerintah, agar tidak memicu inflasi lebih tinggi lagi.

“Berdasarkan data, jumlah pemudik ke Jateng tahun 2022 sebanyak 21,3 juta orang, apabila ada kenaikan 10 persen saja di tahun 2023, sudah lebih dari separuh jumlah penduduk asli Jateng yang cuma 37,49 juta,” ujarnya.

Pengawasan yang dilakukan oleh KPPU dalam rangka mencegah adanya upaya beberapa pelaku usaha, baik produsen ataupun distributor yang memanfaatkan situasi untuk menahan pasokan dikala meningkatnya permintaan, dengan tujuan agar harga semakin naik. (tyo)