Kota Semarang Kembangkan Dua Agro Wisata Baru

Semarang, UP Radio – Akhir-akhir ini Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang sedang gencar-gencarnya mempromosikan dan membangun agro wisata (wisata alam dan pertanian) di beberapa wilayah pinggiran di Kota Semarang. Selain di Desa Kandri, Kecamatan Gununggpati dan Agro Purwosari, Kecamatan Mijen, akan ada dua agro wisata lagi di dua titik di Kota Semarang.

“Untuk mengembangkan (Agro Wisata) pertaniannya selain di Mijen, Gunungpati, Tembalang, Ngaliyan dan Banyumanik yang masih mempunyai lahan pertanian yang cukup luas. Selain Kandri, Gunungpati dan Purwosari di Mijen, di Ngaliyan dan Mijen nanti ada dua,” tegas Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang Ir. Rusdiana.

Rusdiyana mengungkapkan, kedua agro wisata itu bernama Agro Wisata Wates dan Agro Wisata Pelalangan. Saat ini, kedua obyek wisata tersebut masih dalam penataan dan pengerjaan dari Dinas Pertanian Pemkot Semarang.  

Advertisement

“Saya masih punya dua, Agro Wisata Wates dan Agro Pelalangan yang belum di lounching. Tapi kita sudah mulai dengan obyek-obyeknya kita tata,” ungkap perempuan yang akrab disapa Dina ini.

Dina juga menjelaskan, selain agro wisata di pedesaan, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi juga memerintahkan kepadanya untuk mengembangkan agro wisata di perkotaan di Kota Semarang.  

“Jadi, beliau Pak Wali Kota waktu kita panen di Bandarharjo yang lahan rumah susun, mereka dengan giat sampai sekarang juga masih jalan. Di perkotaan nanti yang kayak di Semarang Utara satu RT, satu RW bisa sebagai Agro Wisata juga. Nanti bisa satu RT di sini buah-buahan, walaupun di dalam tabula pot. Nanti satu RW sini empon-empon. Kemarin Pak Camat Semarang Utara,” bebernya.

Sampai saat ini, Rosdiyana membeberkan, tahun ini sudah ada sebanyak 16 Kecamatan setiap tahunnya di setiap kelurahan mereka masing-masing menciptakan agro wisata sederhana di perkotaan.  

“Kita buat setiap tahun di 16 Kecamatan, setiap kelurahan. Kedepan, kita buat sampai tahun 2021 nanti ada 85 Kelurahan. Akan kami buat semua kelurahan ada pertanian perkotaan, dari dana CSR maupun pertanian dana swadaya dan ini sudah dibuat kelompok pertanian perkotaan,” bebernya.

Agro wisata perkotaan ini, menurut Rosdiyana juga tak kalah banyak diminati oleh warga yang ingin mengembangkaan kawasan pertanian di perkotaan, meski dengan keterbatasan lahan.

“Alhamdulillah banyak sekali Kelurahan-kelurahan kepada kami untuk bisa minta pelatihan-pelatihan hidroponik, pelatihan-pelatiha  budidaya sayuran, sehingga tidak terhalang dengan status Kota Semarang sebagai Kota Metropolitan,” ujarnya.

Untuk mempromosikan agro wisata baik di pedesaan maupun di perkotaan Kota Semarang, Dinas Pertanian bekerjasama dengan pihak ketiga “Teman Kebunku” sebagai mitra berpromosi untuk menarik wisatawan. Baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik di Indonesia sendiri.

“Nanti ada paketan, kita ada kerjasama dengan pihak ketiga; “Teman Berkebun” nanti dia yang membuat paketannya. Kita sudah buatkan, nanti rombongan-rombongan bisa ke sini,” pungkas Dina. (ksm)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement