Semarang, UP Radio – Proses pembangunan infrastruktur kawasan Kota Lama Semarang hingga saat ini terus dikebut meski harus terseok-seok. PT Brantas Abipraya selaku pihak yang melaksanakan pembangunan didesak oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera melakukan percepatan penyelesaian.
Pasalnya, pembangunan ini terbilang molor dari waktu kontrak yang seharusnya ditarget selesai Desember 2018. Namun bukan tanpa sebab, bahwa pembangunan Kota Lama ini molor. Salah satunya terjadi perubahan desain atas permintaan dari Kementerian PUPR atas penggunaan–yang semula paving diganti baru Andesit untuk trotoar.
Dampaknya, kontrak kerja harus diperpanjang hingga Mei 2019 mendatang. PT Brantas diberi waktu tiga bulan untuk menyelesaikan pembangunan paket 1.
“Dijadwalkan Maret 2019 akan diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Kontrak di perpanjang hingga bulan Mei,” kata Manager Operasi 1 PT Brantas Abipraya, Naufal Amar.
Dikatakannya, kontrak pembangunan infrastruktur kawasan Kota Lama Semarang diperpanjang hingga Mei 2019. Sebab masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.
“Progres saat ini di angka 40 persen.Yang belum dikerjakan di antaranya pemasangan batu Andesit untuk trotoar, paving untuk beberapa ruas jalan, dan street furniture,” katanya.
Sejumlah pekerjaan yang saat ini digarap oleh PT Brantas di antaranya pembangunan drainase, trotoar, jalan, dan penataan utilitas atau kabel bawah tanah. Semuanya berjalan pararel.
“Sedangkan untuk pembangunan kolam di paket ini hanya strukturnya saja. Jadi tidak sampai selesai,” katanya.
Lebih lanjut, kata dia, pembangunan Kawasan Kota Lama tahap ini yang tidak dikerjakan hanya di kawasan Jalan Branjangan dan Jalan Garuda. “Sedangkan jalan lain yang dulunya dikerjakan Pemkot Semarang tidak kami kerjakan. Di antaranya Jalan Suari, dan Jalan Glatik. Karena itu masih aset milik Pemkot, sehingga tidak kami bongkar,” katanya.
Meskipun paket pertama ini ditargetkan selesai Mei mendatang, tapi paket ini belum mencakup pembangunan secara keseluruhan. “Untuk pembangunan lanjutan nanti akan dilelang lagi. Tapi kami juga belum tahu, kan belum ikut lelang,” imbuhnya.
Peresmian oleh Presiden Jokowi nanti hanya di titik yang sudah selesai. “Yang mau diresmikan hanya di Jalan Letjend Suprapto. Nanti ada event peresmian. Tapi batas penyelesaian kami hingga sempurna betul, pada Mei,” katanya.
Ia mengakui banyak kendala yang membuat pekerjaan molor. Salah satunya ada review desain. Adanya perubahan desain dari semula trotoar menggunakan paving diganti menjadi batu andesit.
“Baru sejak pertengahan November 2018, kami bisa full speed karena review desain sudah selesai. Perubahan desainnya cukup lumayan besar,” katanya. (ksm)