Semarang, UP Radio – KONI Kota Semarang menjadi KONI pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi pengenalan wajah (face recognition).
Ketua Umum KONI Kota Semarang Arnaz Agung Andrararasmara mengapresiasi pengenalan teknologi absen wajah ini. Hal ini merupakan salah satu wujud visinya membangun digitalisasi di tubuh KONI.
“Setelah kemarin terkait pelayanan sudah di-ISO-kan, kini saatnya temen-teman pengurus menunjukan loyalitas dan kedisiplinan dengan sistem absensi yang tidak bisa lagi dicurangi karena mereka harus menunjukkan seluruh wajahnya,” tegasnya.
Begitu pula dengan area absen, harus dilakukan di radius 25 meter dari server yang terletak di Kantor KONI Kota Semarang.
Ia berharap, sistem baru absensi wajah ini semakin meningkatkan kedisiplinan para pengurus.
Arnaz yang juga Ketua Kadin Kota Semarang ini menegaskan bahwa teknologi ini baru pertama kali digunakan oleh KONI di seluruh Indonesia.
Ia optimis, penggunaan face recognition akan meningkatkan kinerja dan prestasi para atlet di Porprov 2023 mendatang.
“Dengan teknologi ini, kita harus semakin fokus mengelola keolahragaan di Kota Semarang demi mewujudkan target juara umum Porprov XVI 2023 di Pati Raya,” pungkas Arnaz.
Penggunaan teknologi ini juga menjadi yang pertama bagi seluruh kantor KONI di seluruh Indonesia. Mulai November ini, setiap pengurus dan staf KONI wajib melakukan absensi menggunakan aplikasi ini.
Penggunaan teknologi pintar ini diperkenalkan oleh Waketum III KONI Kota Semarang Edy Winarto di Semarang. “Selama ini, para pengurus melakukan absen secara manual dengan membubuhkan tanda tangan di daftar hadir. Teknologi ini menggantikan absensi manual yang memungkinkan adanya kecurangan,” terang Edy.
Dijelaskan, para pengurus dapat mengunduh aplikasi ini melalui PlayStore untuk Android.
Namun untuk sementara belum tersedia di App Store.
Usai mendaftarkan nomor handphone masing-masing, akan mendapatkan OTP (One Time Password). Dengan memasukkan OTP, aplikasi tersebut sudah dapat digunakan.
“Caranya cukup meletakkan wajah di dalam box usai membuka aplikasi ini. Ini memang masih tahap ujicoba sehingga kami masih akan terus melakukan pembenahan dan evaluasi program,” ujarnya. (ksm)