Kongres Perempuan Jateng I Untuk Wujudkan Pemerintah Demokratis

Semarang, UP Radio – Jawa Tengah merupakan provinsi tertinggi angka kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Tahun 2019, sampai dengan akhir oktober , tercatat 1.135 kasus korban kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terlaporkan di PPT provinsi jawa tengah.

Kepala bidang kualitas hidup dan perlindungan perempuan DP2AP2KB propinsi Jawa tengah Sri Dewi Indrajati mengatakan dari total laporan tersebut 78 % diantaranya harus bercerai karena mengalami KdRT.

Tingginya terjadi kasus yang dihadapi kaum perempuan ini perlu merumuskan langkah untuk mengatasi kebutuhan perempuan dalam pemenuhan hak perempuan di semua bidang.

Advertisement

Dia mencontohkan sejumlah kasus yang dialami perempuan diantaranya ASN yang dijual oleh suaminya untuk membayar hutang kini telah mendapat perhatian dari berbagai kalangan.

“Kami membantu untuk menguatkan korban dan membantu secara hukum dengan mendampingi proses hukum di kepolisian,, saat ini, penangananya, ini sudah di proses hukum di Polda ” kata Dewi.

“Hal inilah yang menjadi latar belakang dilaksanakannya Kongres Perempuan Jawa Tengah,” ujar Sri Dewi saat penyelenggaraan Media Gathering di Semarang (5/11).

Meski masih banyak terjadi diskriminasi perempuan, namun harus diakui telah banyak pencapaian penting dalam bidang demokrasi, perdamaian, keadilan dan kesetaraan gender yang telah dinikmati oleh sebagian kaum  perempuan.

“Ini bukanlah merupakan sesuatu hal yang otomatis didapatkan setelah Indonesia merdeka, melainkan hasil perjuangan panjang gerakan perempuan lintas kapasitas, kelompok, suku, agama dan pilihan politik,” tambahnya.

Diceritakannya, Perjuangan panjang harus melalui banyak fase, mulai fase gerakan perempuan yang tumbuh pada era kolonialisme, ke era pemerintahan orde lama yang menekankan pada gerakan akar rumput, hingga fase terakhir di era reformasi yang menekankan hak politik perempuan.

Kongres Perempuan Jawa Tengah I yang akan diselenggarakan di Semarang 25-26 November 2019 dengan Tema “Menguatkan Kepemimpinan Perempuan untuk mewujudkan Pemerintahan yang demokratis, Adil dan sejahtera” akan diikuti 500 peserta dari berbagai perwakilan lembaga dan organisasi serta komunitas perempuan.

Sejumlah tokoh akan hadir menjadi pembicara diantaranya ketua DPR-RI Puan Maharani dan Menteri pemberdayaan perempuan dan Perlindungan anak RI Gusti Ayu Bintang Darmawati. (shs)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement