Semarang, UP Radio – Komite Pengawas Perpajakan
(Komwasjak) kembali melaksanakan kegiatan komunikasi publik kali ini di Universitas Diponegoro, Semarang (5/11/2024) bertajuk Komwasjak Mendengar.
Ketua Komwasjak, Amien Sunaryadi mengatakan Komwasjak mendengar merupakan upaya Komwasjak untuk menggali masukan dari warga masyarakat yang sebelumnya sudah dilaksanakan di berbagai daerah dari Palembang, Batam, dan Pontianak.
“Kegiatan ini merupakan sarana bagi masyarakat Jawa Tengah untuk memberikan saran, masukan, dan aspirasi terkait kebijakan serta administrasi perpajakan (pajak dan kepabenan dan cukai),” kata Amien.
Acara Komwasjak mendengar bekerjasama dengan Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, digelar di Hall Gedung C Lantai 4, Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang dihadiri oleh 100 peserta.
Dijelaskan, Komwasjak merupakan komite non struktural yang bersifat independen dalam fungsi pengawasan aspek perpajakan.
“Komwasjak dibentuk untuk mewakili kepentingan wajib pajak, maka kegiatan utama kami salah satunya adalah Komwasjak Mendengar,” ujar Amien.
Wakil Ketua Komwasjak, Zainal Arifin Mochtar memandu acara inti kegiatan Komwasjak Mendengar yaitu diskusi perpajakan.
Sesi ini melibatkan berbagai pihak, yaitu akademisi, tax center, asosiasi, dan media. Para peserta antusias berbagi pandangan dan memberikan masukan langsung kepada Komwasjak.
Beberapa isu yang muncul dalam diskusi di antaranya adalah perlunya optimalisasi peran tax center; permasalahan peraturan perpajakan, baik jumlahnya yang banyak, terdapat masalah dalam pelaksanaannya, dan persepsi pemahaman yang berbeda oleh petugas; teknologi dan aplikasi yang masih kurang handal; dan perlunya peningkatan kompetensi petugas.
“Komwasjak akan mendampingi pengaduan yang disampaikan sampai akhir,” jawab Zainal atas pertanyaan peserta terkait penanganan pengaduan perpajakan oleh Komwasjak.
Wakil Ketua Komwasjak mengapresiasi semua peserta yang telah berpartisipasi dan berbagi aspirasi dalam acara ini. Partisipasi aktif dan kontribusi yang berharga dari masyarakat akan menjadi dasar yang kuat untuk reformasi perpajakan yang lebih baik dan lebih adil.
Sementara itu, Ketua Departemen Akuntansi FEB Undip, Fuad menyambut baik kegiatan tersebut yang diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa dan masyarakat Semarang.
“Isu yang dibahas sangat menarik, kami berharap dapat memberikan manfaat untuk pembelajaran bagi mahasiswa maupun masyarakat,” pungkasnya. (shs)