Komunitas Diajeng Semarang Komitmen Lestarikan “KAIN”

Semarang, UP Radio – Pagi ini di studio UP RADIO terlihat sedikit berwarna dimana beberapa orang yang melihat saya dan temen-temen dari “komunitas diajeng semarang “ agak heran.

selintas kalimat tanya muncul,  ada acara apa ya ? 

Kok ada ibu-ibu yang yang hari menggunakan kain batik dan kebaya modern?

Advertisement

Sontak jawaban itu langsung terselesaikan dengan hadirnya program up corner menghadirkan Komunitas Diajeng Semarang ( KDS ) yang memiliki misi bagaimana menjaga budaya dengan melestarikan pakaian leluhur yaitu “kain “.

Kain batik salah satu kebanggaan Indonesia yang mencerminkan khazanah budaya leluhur. Batik Indonesia secara resmi telah diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai Budaya Tak Benda Warisan Manusia sejak tahun 2009.

Agar kemurnian dan identitas kearifan lokal tersebut terus lestari, Maka tahun 2016 Diajeng maya and friend penggagas komunitas ini, bergerak untuk membaptis adanya sebuah komunitas yang sangat gelisah bagaimana menjaga budaya yang bernilai untuk sampai pada generasi now dan forever, maka lahirlah “Komunitas Diajeng Semarang “ yang kini sudah memiliki 130 lebih Anggota.

Komunitas Diajeng Semarang Mengingatkan bagaimana proses terciptanya sebuah karya yang namanya “Batik” itu membutuhkan tahapan proses yang memiliki filosofi luar biasa. Para pembatik mendedikasikan waktu dan pikiran untuk berkarya.

Bahkan ada yang melakukan tirakat (spiritual activity) layaknya mengukir prasasti. 

Ketua Komunitas Diajeng Semarang Diajeng Maya menambahkan bahwa memakai kain dan kebaya juga mempertegas identitas Bangsa.

“Sudah selayaknya jika setiap perempuan di Indonesia ikut berperan dalam melestarikan tradisi ini agar tidak hilang tergerus budaya asing,” tegas Maya.(shanty)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement