semarang, UP Radio – Perguruan tinggi dituntut mampu menciptakan lulusan yang berkualitas dan bisa menciptakan lapangan kerja.
Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI) Dr Mujib Rohmat mengatakan di Indonesia saat ini produksi sarjana sangat banyak namun semakin lama peluang kerja semakin sulut sehingga jumlah pengangguran intelektual juga semakin besar.
Hal tersebut dikatakannya saat menggelar dengar pendapat Isu-Isu Pendidikan Indonesia yang diselenggarakan di Gedung Pusat Lantai 7, Universitas PGRI Semarang (23/9) yang dihadiri Rektor UPGRIS Dr Muhdi, wakil rektor dan dekan serta mahasiswa penerima beasiswa aspirasi.
“Hal ini menjadi satu persoalan bagi kita perguruan tinggi. Jangan sampai Pak rektor kita ini membuat produksi sarjana terus-terusan dan bersifat selesai sementara lulusanya tidak berkembang sehingga tidak bisa bersaing di dunia kerja yang semakin berkembang,” kata Mujib.
Mujib mengungkapkan sebagian besar lulusan perguruan tinggi masih berorientasi menjadi karyawan atau memilih menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) saja dan hanya senagian kecil yang memilih wirausaha.
“Lulusan perguruan tinggi tidak harus menjadi karyawan atau PNS saja, sejak awal mahasiswa harus lebih berkembang dan harus menjadi pengusaha, Bos di perusahaan atau pejabat dan bahkan ingin menjadi DPR silakan,” ujarnya.
Apa saja bisa, lanjut Munib, untuk bisa meraih hal tersebut mahasiswa harus punya kemampuan yang memadai. “Silakan sekarang ini belajar dengan baik, mulai berorganisasi dengan baik dan harus punya tambahan ilmu-ilmu yang lain yang lebih banyak lagi,” tambah Munib.
Mujib Rohmat juga mengajak mahasiswa untuk bisa memanajemen kegiatan selama berkuliah khususnya di masa pandemi seperti saat ini.
“Cari peluang sebanyak mungkin untuk mewujudkan cita-cita. Dulu saya bisa kuliah tepat waktu, aktif di organisasi, serta mampu meraih beasiswa. Semuanya mungkin asal mahasiswa pantang menyerah dan pandai memanajemen waktu dan belajar,” tukasnya.
Sementara itu Rektor UPGRIS Dr Muhdi SH MHum mengungkapkan bernagai raihan prestasi telah didapatkam UPGRIS sebagai upaya terus meningkatkan kualitas pembelajaran dan menciptakan lulusan yang berkualitas bahkan UPGRIS setiap tahunnya selalu mendapat beasiswa aspirasi.
Muhdi juga menyampaikan pandemi covid 19 ini sangat mempengaruhi dunia pendidikan untuk itu UPGRIS memastikan dosen dan karyawan telah 100 persen menerima suntikan vaksinasi.
“Ini sebagai langkah kongkrit agar pandemi bisa lekas selesai dan pembelajaran tatap muka bisa segera dilaksanakan,” ucapnya. (shs)