Kolaborasi Perguruan Tinggi dengan Pemerintah Miliki Nilai Strategis

Semarang, UP Radio – Lembaga penelitian dan pengabdaian kepoada masyarakat (LPPM) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) gelar Focus Group Discussion (FGD), Rabu (5/5/2021).

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut FGD UPGRIS dengan Bappeda Kota Semarang. Acara berlangsung di Gedung pusat lantai 7 kampus pusat jalan Sidodadi Timur No 24 Semarang.

Rektor UPGRIS Dr Muhdi menyatakam penelitan dan pengabdian kepada masyarakat UPGRIS sangat diperlukan untuk mewujudkan kinerja dari dunia pendidikan.

Advertisement

“Budaya penelitian dan pengabdian di UPGRIS sudah mampu membuktikan diri hingga tingkat nasional. Hal ini menjadi wujud kinerja yang nyata untuk menciptakan lulusan yang berkualitas. Fokus pengabdian lebih menyasar pada masyarakat marjinal yang saat ini abai oleh masyarakat akademik. Kami juga berharap agar para dosen mulai menyiapkan segala hal terkait dengan segera diberlakukanya kampus merdeka-merdeka belajar,” tutur Muhdi.

Dalam kesempatan itu, Dedi Supriadi Adhuri PhD menyampaikan terkait strategi penyelarasan program-program Tridharma perguruan tinggi UPGRIS dengan rencana dan implementasi pembangunan Bappeda Kota Semarang.

“Perguruan Tinggi mendapatkan dukungan ‘legitimasi’ dari pemerintah dalam berhubungan dengan stakeholder lain. Knowledge power dan netralitas menguatkan posisi PT dalam memobilisasi dukungan dan memfasilitasi sinergi antar berbagai pihak. Koloborasi menjadi wahana efektif aktualisasi Tridharma Perguruan Tinggi. Wahana pengumpulan pengetahuan, pengasah IPTEK dan Inovasi serta wahana untuk memastikan link and match antara supply dan demand Pendidikan,” tutur Dedi.

Alumnus S-3 Australian National University ini juga menjelaskan terkait program kerjasama sebagai ruang Collaborative Learning. Ruang bertemunya para ahli dari latarbelakang disiplin berbeda-beda (menerebos sekat dispilin, membangun sinergi lintas disiplin). Ruang mengevaluasi ilmu dan inovasi dengan realitas di lapangan.

“Ruang belajar tentang kearifan lokal, aspirasi, kekuatan dan kelemahan komunitas. Ruang ditemukannya tantangan-tantangan untuk mengembangan sains, inovasi dan solusi-solusi baru atas masalah yang ditemukan. Ruang bertemunya Orang Tua dengan Anak-anak mereka yang dititipkan di kampus dan link and match antara supplu dan demand Pendidikan,” imbuh Dedi.

Penyelenggaraan FGD merupakan diskusi lanjutan untuk mengidentifikasi kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat kota Semarang.

Hadir dalam FGD Rektor UPGRIS Dr Muhdi SH MHum, Peneliti Antropologi/Maritim Divisi pengembangan Masyarakat LIPI Dedi Supriadi Adhuri PhD, wakil Rektor III UPGRIS Ir Suwarno Widodo MSi, ketua LPPM Dr Senowarsito MPd dan dosen UPGRIS. (pai)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement