Semarang, UP Radio – Badan Pangan Nasional dan Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang berkolaborasi melaksanakan Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman) guna menjaga stabilitas ketahanan pangan khususnya di ibu kota Provinsi Jawa Tengah, pada Minggu (16/10).
Kegiatan yang dilaksanakan tersebut merupakan sebuah program yang akan menjadikan suatu daerah tangguh dalam hal ketahanan pangan serta menjadikan Semarang berdaulat pangan.
“Ini sangat luar biasa karena menjadi pokok permasalahan sekarang di Indonesia bahkan di dunia yaitu energi dan pangan. Sehingga dengan adanya kegiatan ini bisa menunjukkan bahwa di Kota Semarang kita bisa bersama-sama menjaga ketahanan pangan serta kedaulatan pangan,” ungkap Plt. Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.
“Program ini tidak hanya jualan saja tetapi bagaimana mengatur mulai dari hulunya. Kita harus menjaga kestabilan yang ada di hulu, sehingga tidak akan terjadi ketimpangan antara bahan pokok di hulu dan di hilir,” lanjut Ita, sapaan akrab Pelaksana tugas Wali Kota Semarang tersebut.
Dirinya menyebutkan bahwa ketahanan pangan tanpa nilai gizi yang baik pun juga tidak akan bisa berimbang. Nantinya diharapkan ke depannya program ‘Pak Rahman’ ini berkembang membentuk sistem ketahanan pangan yang baik.
“Kita berharap Bismillah semuanya nanti OPD serta stakeholder akan bersama-sama membangun Kota Semarang untuk berdaulat pangan. Kalau kita berdiri dua kaki akan lebih kuat dibanding kita berdiri satu kaki,” lanjut Ita.
Pada kesempatan tersebut, Ita juga berharap terkait Jumat berkah yang biasa dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Semarang supaya bisa menambahkan bahan pokok lainnya seperti sayuran maupun telur. Karena dirinya merasa bahwa bisa memberikan support dorongan pada masyarakat dari hasil pertanian perkotaan.
“Pertanian ini juga salah satu cara menjaga inflasi karena inflasi termasuk di dalamnya yaitu bahan pokok seperti sayur dan beras. Sehingga nantinya pada Jumat berkah kita juga bisa memberi sayuran kemudian telur agar bisa diolah, tidak hanya mie instan saja,” tegasnya.
Selain itu, Ita menyebut bahwa distribusi pangan merupakan satu hal penting yang bisa dicanangkan. Sehingga ke depannya tidak akan terjadi kekurangan pangan serta bisa secara mandiri mengatur distribusi pangan di suatu wilayah.
“Nantinya program Pak Rahman bisa digabungkan dengan Pasar Tani jadi tidak hanya di sini saja namun kita bisa memecah keramaian dengan adanya jualan-jualan seperti ini. Ini menjadi salah satu rantai distribusi, tidak harus dari Dinas Pertanian saja. Sehingga berbagai macam dinas bisa berkolaborasi,” pungkas Ita. (ksm)