Semarang, UP Radio – BKIPM Semarang dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang terus melakukan sinergi untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat dampak dari pandemi Covid-19.
Sejalan dengan program vaksinasi nasional, perbaikan ekonomi sudah mulai terlihat di dalam negeri khususnya bidang perikanan di Jawa Tengah.
Kepala BKIPM Semarang Raden Gatot Perdana mengatakan Unit Pengolahan Ikan di Jawa Tengah tetap konsisten menjaga jaminan mutu dan kualitas produk perikanan melalui pendampingan dan dukungan dari Otoritas Kompeten Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Pemerintah Daerah.
“Hingga akhir Semester I 2021 kepercayaan pasar manca negara masih tinggi dan kehadiran unit pengolahan ikan ini menjadi tumpuan bagi masyarakat untuk tetap bertahan di masa pandemi, menuju pemulihan dan perbaikan perekonomian,” kata Gatot.
Gatot menilai, indikator perbaikan ekonomi sudah mulai nyata terlihat baik dari sisi global maupun dalam negeri.
“Dari sisi global, berbagai indikator dini telah menunjukkan pemulihan diantaranya peningkatan volume ekspor, hingga kinerja ekspor impor. Sedangkan di dalam negeri, pemulihan ekonomi terlihat dari mobilitas masyarakat yang mulai meningkat sejalan dengan kasus Covid-19 yang semakin melandai,” ujarnya.
Indikator perkembangan lalulintas ekspor perikanan Jawa Tengah, lanjut Gatot, telah menunjukkan pemulihan secara bertahap sejak Mei hingga Juli 2021.
Hal tersebut terlihat dari volume ekspor selama bulan Juli 2021 mencapai 3.552 Ton dengan kenaikan nilai ekspor secara signifikan meningkat dari 382 miliar menjadi 429 miliar.
Negara yang menerima produk perikanan Jawa Tengah tersebar di 18 Negara dengan 56 Jenis komoditi perikanan yang diminati oleh pangsa pasar ekspor.
“Komoditi yang tercatat dalam top 5 komoditi ekspor unggulan baik dari frekuensi, volume maupun nilai adalah Daging Rajungan, Cumi-cumi, Surimi, Sisik Ikan, Udang, Ikan Kakap, Ikan Swangi dan Ikan Kuro,” tambah Gatot.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah di bidang perikanan juga terlihat dari catatan Balai KIPM Semarang sebagai otoritas kompeten dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, hingga akhir Semester I 2021 ini telah bertambah Unit Pengolahan Ikan Baru sebanyak 3 unit dan Instalasi Karantina Ikan milik swasta sebanyak 2 unit.
Hal tersebut menjadi bukti dan energi baru dalam mendukung perbaikan ekonomi nasional di Jawa Tengah, dimana pergerakan roda ekonomi mulai terlihat.
Gatot berharap kedepannya perbaikan perekonomian ini dapat terus berlanjut hingga triwulan III 2021, yang dapat dilihat dari kenaikan sejumlah indikator diantaranya frekuensi ekspor dan jumlah sertifikasi kesehatan ikan. (shs)