Semarang, UP Radio – Pemerintah Provisi Jawa Tengah mendorong pengarusutamaan gender di kalangan anak-anak bagi siswa SMA/SMK sederajat, Forum Anak, Forum OSIS, hingga Forum Genre.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Jateng Retno Sudewi, menyampaikan, pengarusutamaan gender mesti dikenalkan sejak dini.
“Supaya anak-anak tahu pengarusutamaan gender. Gender itu apa? Sehingga mulai dari anak, mulai kita biasakan untuk mengetahui tentang pengarusutamaan gender,” katanya, dalam kegiatan Workshop Pengarusutamaan Gender bagi Anak (SMA, SMK, MA dan Forum Anak), di Hotel Grasia, Senin (27/6/2022).
Menurutnya, selain anak mengenal pengarusutamaan gender, juga diselipkan nilai Pancasila. Apalagi, Juni ini juga dikenal sebagai Bulan Pancasila.
Dalam kegiatan, anak-anak juga telah melakukan polling untuk mengetahui sejauh mana mereka mengenal Pancasila. Sekitar 18 ribu anak mengikuti polling tentang Pancasila yang disampaikan mereka kepada Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, yang ikut hadir.
Acara yang juga untuk memeringati Hari Anak Nasional itu, kata Dewi, juga melibatkan mereka. Sehingga, pemprov bisa tahu suara anak Jawa Tengah.
Dari kegiatan itu, tampak adanya permainan yang seru. Alhasil, anak-anak bisa merasakan menang atau kalah, dan bagaimana harus bersikap, yang di dalamnya terkandung nilai Pancasila.
“Tidak ada permusuhan, meskipun mereka juga berkompetisi, tapi tetap kompetisi sehat. Saya lihat, baik dari polling, atau permainan tadi, anak-anak sangat Pancasilais, sih. Mereka juga tidak mau ada tawuran, dari sisi kemanusiaan, dari sisi persatuan,” tutur Dewi.
Dia berpesan agar anak tetap mengedepankan persatuan dan menambah wawasan, serta berinovasi. Generasi muda harus menjadi terbaik dan mengoptimalkan potensi diri masing-masing.
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen menilai kegiatan tersebut merupakan hal penting bagi anak. Mereka tidak hanya mengenal soal gender, tapi juga Pancasila. Sebab secara tidak langsung, mereka belajar soal negara, hingga Pancasila.
“Yang menarik lagi adalah, mereka diajak mendiskusikan di usia mereka. Seolah-olah, kita semua sama seusianya. Mereka mau bicara ini, mau mengutarakan itu, berpendapat ini, itu mereka akan berani lagi,” kata Gus Yasin, sapaannya.
Diakui, pemprov memang getol mendorong soal pengarusutamaan gender dan Pancasila di kalangan anak. Sebab, hal itu penting mereka pahami, agar mereka bisa menghargai satu sama lain. (hms)