Kementrian BUMN Ambil Langkah Hukum Penyebar Info Menyesatkan

Solo, UP Radio – Kementrian BUMN akan mengambil langkah hukum terkait beredarnya penggalan percakapan antara Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dengan Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir yang sengaja diedit dengan tujuan memberikan informasi yang salah dan menyesatkan.

Sekretaris Kementerian BUMN, Imam Apriyanto Putro menegaskan percakapan tersebut bukan membahas tentang ‘bagi-bagi saham’  sebagaimana yang dicoba  digambarkan dalam penggalan rekaman suara tersebut.

Imam mengakui Menteri BUMN dan Dirut PLN tahun lalu pernah  berdiskusi mengenai rencana investasi proyek penyediaan energi yang melibatkan PLN dan Pertamina. 

Advertisement

“Dalam diskusi tersebut, baik Menteri BUMN maupun Dirut PLN memiliki tujuan yang sama yaitu memastikan bahwa investasi tersebut memberikan manfaat maksimal bagi PLN dan negara, bukan sebaliknya untuk membebani PLN,” tutur Imamdi Solo, Sabtu (29/4)

Percakapan utuh yang sebenarnya terjadi ialah membahas upaya Dirut PLN dalam memastikan bahwa sebagai syarat untuk PLN ikut serta dalam proyek tersebut adalah PLN harus mendapatkan porsi saham yang signifikan. Sehingga PLN memiliki kontrol dalam menilai kelayakannya, baik kelayakan terhadap PLN sebagai calon pengguna utama, maupun sebagai pemilik proyek itu sendiri.

Dalam perbincangan yang dilakukan pada tahun lalu itu pun Menteri Rini secara tegas mengungkapkan bahwa hal yang utama ialah BUMN dapat berperan maksimal dalam setiap proyek yang dikerjakan. Sehingga BUMN dapat mandiri dalam mengerjakan proyek dengan penguasaan teknologi dan keahlian yang mumpuni.

Proyek penyediaan energi ini pada akhirnya tidak terealisasi karena memang belum diyakini dapat memberikan keuntungan optimal, baik untuk Pertamina maupun PLN.

“Kami tegaskan kembali bahwa pembicaraan utuh tersebut isinya sejalan dengan tugas Menteri BUMN untuk memastikan bahwa seluruh BUMN dijalankan dengan dasar Good Corporate Governance (GCG),” kata Imam.

Sementara itu, terkait dengan penyebaran dan pengeditan rekaman pembicaraan yang jelas dilakukan dengan tujuan untuk menyebarkan informasi yang salah dan menyesatkan kepada masyarakat, Kementerian BUMN akan mengambil upaya hukum untuk mengungkap pembuat serta penyebar informasi menyesatkan tersebut. (rls/shs)

Advertisement