Kadin Kota Semarang Dorong Para Ibu Kembangkan Kolaborasi di Dunia Usaha

Semarang, UP Radio – Perempuan di Kota Semarang didorong untuk saling bahu membahu di tengah era kolaborasi sekarang ini.

Begitu dikatakan Ketua Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Semarang Arnaz Agung Andrarasmara, dengan kolaborasi, peran perempuan sebagai penggerak ekonomi akan semakin kuat.

“Sekarang ini eranya kolaborasi, saling membantu. Setelah pandemi selain harus punya teknologi, harus mau berkolaborasi karena sekarang ini dunia usaha tidak bisa jalan sendiri-sendiri,” jelas Arnaz di sela Talkshow “Peran Wanita Penggerak Ekonomi Keluarga” di Transmart Majapahit Semarang, Minggu (18/12/2022).

Acara Talkshow dihadirkan dalam rangkaian Festival Mompreneurs spesial Hari Ibu 2022 dengan menghadirkan Plt Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Pengarustamaan Gender Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Gatot Prayitno, dan FKKG Kota Semarang Dr Arri Handayani.

Pada kesempatan itu, Arnaz juga menegaskan para Ibu di Kota Semarang tidak perlu khawatir dalam memasuki dunia usaha.

Menurut dia, Indonesia yang memiliki penduduk hampir 280 juta itu merupakan pasar yang jelas. Sehingga dengan penguatan kolaborasi, akan menjadi nilai lebih dalam dunia usaha ini.

“Ibu-ibu jual apa saja laku, sehingga, Indonesia jangan takut soal pasar karena kita konsumennya jelas. Kolaborasi ini menurut saya yang harus diperkuat selain teknologi,” imbuhnya.

Mbak Ita, panggilan Akrab Hevearita G Rahayu, menyatakan kolaborasi pada saat-saat ini menjadi penting termasuk bagi para perempuan di Kota Semarang.

Di dunia usaha, ia mencontohkan, UMKM sendiri didominasi oleh perempuan. Menurutnya, UMKM akan menjadi maju dengan adanya kolaborasi.

“Bagaimana seorang ibu bisa menjadi luar biasa dan hari ini akan ada kolaborasi. Memang pelaku UMKM Kota Semarang harus jadi satu, tidak ada blok-blokan. Dengan menjadi satu, UMKM perempuan ini akan menjadi hebat,” tambah Ita.

Dalam peringatan Hari Ibu 2022 ini, Dr Arri Handayani juga menghimbau kaum perempuan menjadi pendukung ekonomi keluarga. Meski begitu, tanggung jawab tetap dipegang seorang suami.

“Kuncinya satu, komitmen. Kalau mau berhasil di keluarga dan pekerjaan, harus memperhatikan hal itu. Izin dari suami, kita gunakan sebagaimana mestinya. Alhamdulillah kita diberi ‘kebebasan’ untuk sampai disini, untuk berkarir, berwirausaha, bisa kita gunakan sebagaimana mestinya. Yang penting itu tadi: menggunakan komitmen, skala prioritas, dan dukungan keluarga/suami,” imbuhnya. (rls)