Semarang, UP Radio – Project pembangunan Simpang Lima kedua di Taman Singosari, bakal dimulai bulan ini oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang. Rencananya luas bundaran akan diperbesar menjadi 1.800 meter persegi.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang, Ali, menjelaskan jika pembangunan Simpang Lima Kedua ini akan dilakukan lintas organisasi perangkat daerah (OPD), yakni DPU, Disperkim, Distaru dan lainnya, karena anggaran yang dibutuhkan cukup besar.
“Kalau kecil bundarannya kan kurang keren, nanti akan dibuat lebih besar, termasuk akses jalan dan lainnya,” katanya Kamis (16/6).
Ali menejelaskan, nantinya saluran air didepan eks Wonderia akan ditutup untuk digunakan akses jalan. Saluran ini sendiri memiliki lebar 6 meter dengan panjang 88 meter. Pihaknya mengaku sudah melakukan koordinasi dengan OPD lain agar tahun ini Simpang Lima Kedua bisa rampung.
“Kita sudah koordinasi tiga kali dengan OPD lain dan sudah sinkron programnya. Juni ini sudah ada kegiatan pembangunan disana,” tutur dia.
Untuk pembangunan taman, kata dia, Disperkim akan menggandeng pihak swasta untuk memberikan CSR. Anggaran yang diajukan untuk CSR ini sebesar Rp 1,1 miliar dan sudah diajukan ke Gojek Indonesia, namun pihaknya belum memastikan jumlah dana CSR yang diberikan oleh Gojek nantinya.
Penutupan saluran didepan eks Wonderia, kata dia, juga disetujui oleh DPU agar akses jalan menjadi lebar dan tidak menimbulkan kemacetan.
“Accnya berapa kota nggak tahu, tapi anggaran ini belum bisa menutup semua. Karena nanti juga ada penghijauan disana,” tambahnya.
Karena berada di lalu lintas yang cukup padat, Ali menerangkan taman Singosari kemungkinan akan dijadikan taman pasif sekaligus hutan kota. Yang jelas agar lebih menarik, kemungkinan akan dibuat pedestarian. Pembangunan dan pelebaran taman, nantinya juga akan bagian yang harus di kepras ataupun dipotong atau bahkan ditambah.
“Dulu luasnya kan 1.000 meter persegi. Nanti akan dibesarkan menjadi 1.800 meter persegi,” tambahnya.
Dari sisi lalu lintas, menurut Ali tidak akan menganggu aktivitas usaha seperti restoran dan hotel yang ada di dekat taman. Dikarenakan mereka memiliki akses lahan parkir yang cukup memadai. “Rencana di Simpang Lima Kedua ini akan dibuat tiga jalur, termasuk di saluran eks Wonderia yang ditutup” bebernya.
Untuk pedagang kaki lima yang ada di kawasan tersebut, belum ada keputusan lebih lanjut. Namun rencananya akan dibuat pusat kuliner di Jalan Singosari sesuaikan arahan dengan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi yang ingin membuat pusat kuliner di Jalan Veteran, Mulawarman, Depok dan Jalan Singosari.
“Nanti mungkin akan disinkronkan, kita akan berkoordinasi dengan yang punya wilayah terkait penataan PKL ini,” pungkas dia. (ksm)