Batang, UP Radio – Jawa Tengah sukses menarik minat calon investor dari domestik dan berbagai negara terhadap proyek investasi clean and clear dalam puncak acara Central Java Investment Business Forum 2024 di Kawasan Industri Terpadu Batang (28-29 Oktober 2024). Adapun total nilai proyek investasi yang dipromosikan dalam kegiatan tersebut adalah sebesar USD495 juta.
Dalam puncak acara tersebut, Jawa Tengah mempromosikan sejumlah proyek unggulan berkelanjutan yang bertujuan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi daerah melalui penciptaan peluang investasi yang ramah lingkungan, sejalan dengan tema “Enhancing Sustainable Growth through Green and Circular Economy”.
Rangkaian puncak CJIBF 2024 terdiri dari site visit calon investor dalam dan luar negeri ke Proyek Strategis Nasional di Jawa Tengah, yaitu Kawasan Industri Batang, sebagai salah satu pusat pertumbuhan industri di Indonesia dan menjadi destinasi investasi prospektif bagi para investor global yang melakukan relokasi maupun ekspansi.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Propinsi Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra dalam siaran pers tanggal 29 Oktober 2024 menyebut Site visit juga dilakukan ke salah satu pelaku usaha di Kawasan Ekonomi Khusus Kendal yang telah sukses melakukan ekspor produk makanan dan minuman (mamin) ke berbagai negara.
“Selain site visit, calon investor juga melaksanakan one on one meeting dengan 15 proyek investasi unggulan yang sudah clean and clear di Jawa Tengah,” katanya..
Untuk meningkatkan kesadaran dan realisasi investasi yang berfokus pada ekonomi hijau sekaligus potensi Jawa Tengah sebagai penopang pangan berkelanjutan di Indonesia, puncak CJIBF 2024 juga menampilkan talkshow dengan topik “Establishing Central Java as the Backbone of Indonesia’s Sustainable Food Security”.
Narasumber talkshow terdiri dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA CEPA) ECP Katalis, dan PT. Marifood Indonesia.
Beberapa kesimpulan talkshow antara lain: peran investasi cukup penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, potensi investasi daerah harus dipromosikan/dikenalkan secara luas di dalam maupun luar negeri, pengembangan sektor industri harus tumbuh sejalan dengan pengembangan sektor pertanian sehingga hilirisasi sektor pertanian perlu didorong, dan masalah kepastian peraturan bisnis menjadi salah satu faktor penting dalam keputusan bisnis.
Dalam kesempatan tersebut pula, BI juga mengumumkan tiga pemenang kompetisi Investment Challenge 2024 yang diikuti oleh 19 kabupaten/kota se-Jawa Tengah.
Investment Challenge dilakukan sebagai upaya menggali proyek investasi yang potensial dari seluruh kabupaten/kota dan menyediakan proyek investasi terbaik bagi para investor.
Kabupaten Semarang terpilih menjadi pemenang pertama dengan proyek Pembangunan Rumah Sakit Berbasis Green Hospital. Sementara, pemenang kedua dan ketiga diperoleh Kabupaten Cilacap dengan proyek Pengembangan Kawasan Khusus Perikanan Terpadu di Kabupaten Cilacap Sebagai Wilayah Blue Economy Indonesia, dan Kabupaten Grobogan dengan proyek Pengolahan sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF).
Selain itu, juga dilakukan penyerahan 4 (empat) apresiasi kepada para pelaku ekonomi yang berperan besar terhadap pertumbuhan perekonomian Jawa Tengah. Apresiasi tersebut diberikan kepada perusahaan dengan nilai investasi tertinggi yang diberikan kepada PT KCC Glass Indonesia, kemudian apresiasi kepada perusahaan dengan penyerapan tenaga kerja tertinggi dianugerahkan kepada PT Hwa Seung Indonesia.
Apresiasi perusahaan dengan nilai ekspor nonmigas tertinggi diberikan kepada PT Glory Industrial serta apresiasi perusahaan penerima insentif kemudahan investasi di Jawa Tengah diberikan kepada PT Rosalia Indah.
Sebagai rangkaian akhir dari CJIBF 2024, puncak CJIBF 2024 mengundang berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah dan pelaku usaha untuk mengeksplorasi peluang dalam menerapkan ekonomi hijau.
Melalui berbagai sesi diskusi dan site visit, forum ini tidak hanya mempromosikan potensi investasi di Jawa Tengah, tetapi juga menegaskan komitmen untuk mengintegrasikan prinsip ekonomi hijau dan sirkular dalam pembangunan daerah.
“Dengan langkah-langkah strategis yang diambil, Jawa Tengah siap menjadi pionir dalam transformasi menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan,” pungkas Rahmat. (ton)