Semarang, UP Radio – Mengacu Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah No. 443.5/0001933 perihal Peningkatan Kedisiplinan dan Pengetatan Protokol Kesehatan, Pertamina Marketing Operational Region (MOR) IV Jawa Bagian Tengah memastikan kelancaran operasional BBM dan LPG selama pengetatan protokol kesehatan tersebut.
Hal ini diungkapkan oleh Pejabat Sementara (Pjs.) Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina MOR IV Jawa Bagian Tengah, Marthia Mulia Asri, dalam keterangan persnya (4/2).
Menurutnya, selama pemberlakuan pengetatan pada tanggal 6 dan 7 Februari 2021, Pertamina sebagai objek vital nasional dikecualikan untuk ditutup. “Operasional penyaluran BBM dan LPG tetap berlangsung dan melayani kebutuhan konsumen. Hanya saja, dalam rangka mendukung keputusan Gubernur Jawa Tengah, kami lebih menekankan penggunaan layanan pesan antara atau Pertamina Delivery Service melalui sambungan kontak Pertamina 135”, ujar Marthia.
Pertamina Delivery Service (PDS) merupakan layanan pesan antar Pertamina dalam memenuhi kebutuhan BBM dan LPG masyarakat. “Kami memiliki produk BBM seperti Pertamax Turbo, Pertamax serta Dex Series serta LPG Bright Gas 5,5 kg yang dapat dilayani melalui layanan pesan antar tersebut. Konsumen dapat menghubungi kontak Pertamina 135 untuk pemesanan”, tambah Marthia.
Saat ini, Pertamina memiliki 789 SPBU, 641 agen dan 51.165 pangkalan/outlet LPG yang akan memenuhi kebutuhan BBM dan LPG masyarakat khususnya di Provinsi Jawa Tengah. Sementara itu, stok BBM dan LPG di Jawa Tengah itu sendiri dalam keadaan aman dimana saat ini penyaluran BBM jenis gasoline sebesar 10.900 Kiloliter (KL) per hari, gasoil 4.600 KL per hari dan LPG 4.300 metric ton (MT) per hari.
Pertamina akan terus memantau perkembangan situasi lapangan selama pemberlakuan pengetatan protokol kesehatan sesuai Keputusan Gubernur Jawa Tengah. “Kami akan memastikan kelancaran pasokan BBM dan LPG kepada masyarakat,” pungkas Marthia. (shs)