Semarang, UP Radio – Mengawali 2025, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkomitmen mengendalikan tingkat inflasi untuk menjaga daya beli masyarakat. Jateng berhasil menjaga inflasi Desember 2024 sebesar 1,67 persen (YoY), dan pertumbuhan ekonomi 4,93 persen (kuartal III 2024).
Hal itu ditegaskan Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, saat memimpin rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), di Kantor Gubernur, Senin (13/1/2025). Menurutnya, pengendalian inflasi atau kenaikan harga, merupakan salah satu upaya melayani masyarakat.
Pada medio 2024, upaya pengendalian inflasi oleh tim TPID Jateng, dinobatkan sebagai yang terbaik se-Jawa-Bali, oleh pemerintah RI.
“Penghargaan tersebut juga melecut kita memberikan pelayanan lebih baik kepada masyarakat, terutama untuk pengendalian inflasi. Karena ini terkait program prioritas presiden untuk pengentasan kemiskinan, juga penurunan angka stunting,” tuturnya.
Guna menjaga akselerasi dan kekompakan antaranggota TPID, Nana memberikan penghargaan kepada para anggota Tim Pengendali Inflasi Daerah. Harapannya, penghargaan tersebut sebagai apresiasi dan menjaga nyala semangat layanan.
“Sebagai bentuk terima kasih dan apresiasi kita beri penghargaan kepada seluruh anggota TPID Jateng, mulai dari Polri, Kejaksaan, TNI, BI, BPS, Bulog, dan BUMD. Dengan ini semoga kita semakin terlecut dalam pengendalian inflasi (2025),” imbuh Nana.
Kepala Biro Perekonomian Setda Jateng, July Emmylia mengatakan, beberapa langkah telah ditempuh TPID pada 2024. Di antaranya, memperkuat jalinan dengan petani komoditas cabai atau New Champion, dan New Food Supply Chain.
Selain itu, TPID Jateng juga telah membentuk ekosistem berusaha bagi petani dari hulu sampai hilir. Seperti, pemberian kredit, hingga penyediaan buyer atau pembeli.
“Upaya-upaya itu kita jahit, sehingga menjadi komunitas yang berjalan terus untuk menjaga inflasi,” urainya.
Pada 2025, upaya-upaya itu semakin digencarkan. Satu di antaranya dengan pemberian subsidi untuk pendirian toko “Si Manis Mart”, yang nantinya akan menjadi acuan harga di pasar tradisional.
“Akan ada surat gubernur, untuk lebih serius mengendalikan inflasi (2025). Satu di antaranya replikasi Si Manis Mart di pasar-pasar pantauan BPS. Toko itu harapannya jadi referensi harga dan mempengaruhi psikis pasar, bahwa ada barang dan harga bisa dikendalikan,” pungkas Emmy, sapaannya. (hms)