Propasal inkubator bisnis dari Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) berhasil mendapatkan hibah program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi di Perguruan Tinggi (PPBT-PT) dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti). Dari dua proposal tersebut, total dana hibah yang diperoleh sebesar Rp 660 juta.
“Hasil tersebut sangat memuaskan mengingat saat ini adalah kali pertama UPGRIS ikut berpartisipasi dalam event tersebut dan menjadi satu-satunya peserta Perguruan Tinggi Swasta (PTS) asal Jateng yang lolos,” ungkap Rektor Universitas PGRI Semarang Dr Muhdi SH Mhum saat audiensi di Rektorat Universitas PGRI Semarang (31/5).
Kedua inkubator bisnis di bawah bimbingan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UPGRIS tersebut adalah Power Stability Sebagai Penyedia Listrik Cadangan Rumah Tinggal Memanfaatkan Energi Matahari rancangan dosen fak. Tehnik Elektro Adhi Kusmantoro dan Pengolahan Cangkang Rajungan Menjadi Kerupuk dengan Strategi Growth Hacking. yang dibuat oleh Hella Ayu.
Muhdi mengungkapkan kedua hasil tersebut mampu menjadi peserta terbaik untuk hasil Penyedia Listrik Cadangan Rumah Tinggal Memanfaatkan Energi Matahari dan Inkubator terbaik untuk bisnis kerupuk rajungan.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Ketua LPPM UPGRIS, Suwarno Widodo, Kepala Pusat Hilirasasi Inkubator Bisnis UPGRIS, Buchori dan para penerima dana hibah.
“Wirausaha yang dibangun berbasis inovasi dan berasal dari Perguruan Tinggi serta diusulkan melalui lembaga inkubator Perguruan Tinggi, program ini dapat diikuti oleh mahasiswa, dosen dan alumni,” imbuh Muhdi
Sementara itu Adhi Kusmantoro yang menciptakan genset tenaga matahari mengaku, ide untuk membuat genset tenaga surya ini diawali ketika listrik di rumahnya sering padam. Namun, karena bahan bakar genset yakni solar semakin mahal. “Selain tidak ada suaranya, tidak ada biaya bahan bakar yang harus dikeluarkan. Karena energi matahari sangat berlimpah,” Tegasnya. (shs)