Semarang, UP Radio – Indeks harga properti komersial Kota Semarang pada Triwulan III 2017 mengalami kenaikan sejalan seiring dengan meningkatnya pasokan dan permintaan properti komersial.
Laporan Bank Indonesia menyebutkan kenaikan terjadi Baik secara triwulanan maupun tahunan, indeks harga, pasokan, serta permintaan properti komersial mengalami pertumbuhan dibandingkan periode sebelumnya.
Direktur Perwakilan Kantor Bank Indonesia Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra menyatakankan Indeks harga properti komersial naik sebesar 0,13% dibanding triwulan II 2017 atau 1,14% tumbuh lebih lambat dibandingkan triwulan sebelumnya.
“Kenaikan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya rata-rata harga sewa kamar hotel seiring dengan meningkatnya tingkat hunian. Meningkatnya harga jual perkantoran dan lahan industri juga mendorong kenaikan harga secara tahunan,” ungkap Rahmat.
Kenaikan tersebut, Lanjut Rahmat, juga terjadi pada indeks pasokan properti komersial triwulan III sebesar 0,03% atau 0,76% dibanding bulan yang sama tahun 2016 lalu.
Secara triwulanan, kenaikan pasokan terjadi pada segmen perhotelan yang tumbuh sebesar 4,29% (qtq). Kumulatif pasokan kamar hotel pada triwulan III 2017 tercatat sebanyak 4.767 kamar yang berasal dari 34 proyek hotel di Kota Semarang.
“Kenaikan indeks tertinggi secara tahunan terjadi pada segmen apartemen sewa sebesar 54,4 % dibanding periode yang sama tahun lalu,” tambahnya.
Kendati Indeks permintaan properti komersial Triwulan III tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,18%, namun pertumbuhan tersebut melambat dibandingkan triwulan sebelumnya.
“Penyaluran kredit konsumsi tercatat meningkat sebesar 8,86% disbanding triwulan sebelumnya yang terjadi pada kredit konsumsi terutama dalam bentuk kredit kepemilikan flat/apartemen, khususnya tipe menengah mencapai 37,66%,” pungkasnya. (rls/shs)