Semarang, UP Radio – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memastikan warga Tambaklorok yang terdampak ombak besar dan air pasang mendapatkan bantuan sesegera mungkin.
Hal tersebut disampaikan pelaksana tugas atau Plt. Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat meninjau kondisi Tambaklorok sekaligus menyerahkan bantuan kepada warga, Minggu (25/12) lalu.
“Jadi hari ini saya bersama teman-teman dari Pemkot Semarang dan bapak-bapak Forkopimda melakukan kunjungan ke Tambak Lorok yang saat ini terdampak akibat gelombang tinggi. Tadi dilaporkan ada 6 (enam) perahu yang hancur dan telah kita lihat bersama,” tutur Mbak Ita, sapaan akrab perempuan tersebut.
Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengumumkan potensi hujan lebat hingga sangat lebat selama periode Natal dan tahun baru 2023 di seluruh wilayah Indonesia.
Di kawasan pesisir Tambak Lorok, Kelurahan Tanjung Mas, Semarang sendiri terjadi cuaca ekstrim berupa ombak besar dan air pasang yang mengakibatkan rusaknya tempat tinggal hingga kapal milik warga. Hal ini membuat warga yang mayoritas bekerja sebagai nelayan terpaksa menghentikan aktivitas melautnya.
“Kemudian saya minta Pak Lurah untuk mengajukan Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk dana perbaikan kapal atau membeli kapal baru, kemudian ada 1.200 nelayan yang terdampak karena mereka tidak bisa melaut sejak 4 hari yang lalu,” terang Mbak Ita.
Mbak Ita lebih lanjut menghimbau kepada para warga untuk tetap tenang dan tidak khawatir mengenai kebutuhan pokok. Dirinya menegaskan bahwa jajarannya akan terus menyalurkan bantuan yang dibutuhkan warga Tambak Lorok. Camat Semarang Utara beserta Lurah Tanjung Mas juga melakukan pengecekan dan pendataan rumah warga yang rusak sesaat setelah kejadian.
“Tadi sudah saya intruksikan untuk tidak melaut dulu, kemudian mengenai kebutuhan-kebutuhan nanti pemerintah Kota Semarang bersama teman-teman akan membantu lagi dalam pemenuhan kebutuhan kehidupan sehari-hari. Yang penting harus selamat semua,” kata Mbak Ita.
“Sehingga ini menjadi kewajiban bagi pemerintah Kota Semarang bersama jajaran Forkopimda untuk memberikan bantuan sembako guna memenuhi kebutuhan hidup sehari hari. Kita berharap sehari dua hari ini kalau gelombang sudah turun baru mereka bisa melaut lagi,” pungkas Mbak Ita.
Gelombang tinggi dan air pasang pertama kali dilaporkan menerjang Tambak Lorok pada Sabtu (24/12). Gelombang tinggi kemudian kembali menerjang pada Senin (26/12) dini hari. Akibat kejadian ini, warga Tambak Lorok harus dievakuasi setelah sebelumnya mengamankan perahu mereka agar tidak terseret ombak. (ksm)