Hujan Deras Tiga Jam, Kawasan Genuksari Kini Bebas Banjir dan Genangan

Semarang, UP Radio – Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dalam penanganan banjir dan genangan air di kawasan Genuksari, Kecamatan Genuk, mendapat apresiasi dari warga setempat.

Hal itu nampak setelah diguyur beberapa kali hujan dengan intensitas sedang, wilayah Genuk, terutama di Jalan Woltermonginsidi, Jalan Gebanganom, dan Kelurahan Genuksari, terpantau aman tanpa genangan air.

Kondisi ini, diakui warga sebagai hasil dari upaya preventif yang terus dilakukan Wali kota Semarang bersama jajaran Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang.

Advertisement

Hadi, salah seorang warga Genuksari, menyampaikan rasa syukurnya atas perhatian Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. “Alhamdulillah, ada perhatian dari Ibu Wali kota dengan ditinggikannya Jalan Gebanganom Raya di RT 8, RW 7, Kelurahan Genuksari. Kami sangat bahagia, karena sekarang tidak ada banjir dan genangan air, meskipun hujan deras selama tiga jam. Sebelum peninggian, hujan satu jam saja sudah membuat jalan tergenang dan mengganggu aktivitas warga,” ungkap Hadi.

Ia juga mengapresiasi langkah-langkah yang diambil Pemkot Semarang seperti pengerukan dan pembersihan saluran yang terbukti sangat bermanfaat. “Kami berharap dengan perhatian Pemkot Semarang yang berkelanjutan, situasi akan semakin baik di masa depan,” tambahnya.

Senada dengan Hadi, Lurah Genuksari, Yatno, menjelaskan perubahan signifikan yang dirasakan warga setelah proyek peninggian jalan sepanjang 900 meter dengan ketinggian 6 meter selesai. “Sebelum ada peninggian, setiap kali hujan, wilayah ini pasti tergenang air. Namun sekarang, meski hujan deras hingga tiga jam, tidak ada lagi genangan. Kami sangat berterima kasih atas proyek ini,” ujar Yatno.

Proyek ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Semarang untuk meningkatkan kualitas infrastruktur dan mengatasi permasalahan banjir di wilayah Genuk, khususnya di daerah-daerah yang sering terdampak. Pemkot Semarang melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) terus melakukan pengerukan sungai, normalisasi drainase, dan peninggian jalan untuk meminimalisir dampak banjir.

Mbak Ita, sapaan akrab wali kota menyampaikan bahwa Pemkot Semarang telah melakukan berbagai upaya penting guna mengantisipasi potensi genangan di musim hujan ini. Salah satu langkah krusial yang sudah dilakukan adalah merevitalisasi rumah pompa, yang menjadi bagian dari strategi pengendalian banjir di kota.

“Tahun ini, revitalisasi rumah pompa sudah tertangani dengan baik sebagai bagian dari upaya pemerintah menangani genangan dan menghadapi musim hujan,” ujar Mbak Ita. Ia juga menambahkan bahwa minggu lalu, pihaknya bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) telah berkoordinasi dalam memperbaiki beberapa infrastruktur penting, termasuk pintu air Pucang Gading.

Normalisasi di wilayah Bringin telah selesai, begitu juga dengan Semarang bagian timur yang mencakup normalisasi rumah pompa Tenggang dan Sringin, yang letaknya dekat dengan jalan tol Semarang-Demak. Perbaikan ini dilakukan untuk memastikan kapasitas aliran air di wilayah tersebut mampu menampung debit hujan dan mencegah banjir.

Wali kota Semarang pun mengakui sempat merasa khawatir ketika hujan deras turun pada Senin malam, tetapi Alhamdulillah, berkat pengerukan dan normalisasi yang telah dilakukan, situasi tetap terkendali. “Kami berharap upaya ini bisa terus menjaga kota kita dari genangan, sehingga masyarakat bisa merasa lebih tenang menghadapi musim hujan ini,” pungkasnya.

Ditambahkannya, pengerukan sedimen di berbagai titik terus berlangsung, termasuk di area belakang Rumah Sakit Sultan Agung. “Pengerukan ini sangat penting agar aliran air tetap lancar, dan kami harapkan masyarakat tidak lagi merasa was-was saat musim hujan tiba,” jelasnya.

Guna antisipasi timbulnya genangan pada musim penghujan, DPU Kota Semarang rutin melakukan pengerukan dan normalisasi. Langkah antisipatif meliputi pengerukan saluran dan normalisasi aliran sungai di sepanjang sungai sisi timur Jalan Woltermonginsidi, Kelurahan Banjardowo, Genuk.
“Pengerukan dilakukan dengan kedalaman 1 hingga 2meter guna menampung curah hujan secara optimal dan mencegah terjadinya genangan maupun banjir,” ungkap Endri, Kepala UPTD Wilayah Dinas PU sektor timur.

Selain itu, lanjutnya, normalisasi aliran Sungai Sringin sepanjang 1,4 km dari Jembatan Kaligawe Masjid Ngilir hingga Noms Kopi Woltermonginsidi juga sudah selesai dilaksanakan. Normalisasi saluran di Jalan Woltermonginsidi dari Traffic Light Kudu hingga Kaligawe sepanjang 1,5 km termasuk pembongkaran Penyambung Jalan Masuk (PJM) di 15 titik, juga dilakukan guna memperlancar aliran air.

Tak hanya itu, DPU juga melakukan peninggian Jalan Gebanganom dan pembongkaran PJM pada beberapa ruas jalan. Pembersihan sedimen dan pembongkaran PJM rutin dilakukan selama tujuh bulan terakhir, sejak Maret 2024, dengan dukungan 3 alat berat dan 4 dump truck. Langkah ini memastikan saluran mampu menampung debit air hujan yang masuk serta saluran dapat mengalirkan air dengan lancar menuju pompa Sringin dan pompa Banjardowo.

Untuk memastikan kesiapan menghadapi musim hujan, DPU Kota Semarang bersama instansi terkait seperti BBWS, BBPJN, PSDA Provinsi Jawa Tengah bersama lurah, camat setempat juga akan terus melakukan normalisasi di area samping Rumah Sakit Islam hingga belakang Terminal Terboyo serta sepanjang Jalan Kaligawe dari Pasar Genuk sampai dengan Sringin Lama.

Upaya kolaboratif ini diharapkan mampu terus menjaga wilayah Genuk tetap aman dari genangan air, meskipun curah hujan meningkat. (ksm)

Advertisement