Semarang, UP Radio – Bisnis Perhotelan saat libur Lebaran ikut menggeliat, pihak hotel dan restoran pun sibuk mempersiapkan pelayanan dengan optimal. Sebab, di momen Lebaran inilah, kamar hotel menjadi pilihan dan banyak dicari oleh pemudik maupun wisatawan yang berkunjung di Kota Semarang.
Wakil Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI ) Jateng, Bambang Mintosih mengatakan, momen Lebaran, pihak hotel berada di peak season. Sehingga hotel pun jadi pilihan para pemudik maupun wisatawan yang ingin berwisata di Kota Semarang.
“Apalagi banyak destinasi wisata di sini, entah itu kulinernya maupun event-event berskala nasional maupun internasional sehingga ikut mempengaruhi tingkat okupansi kamar hotel. Tinggal membuat paket wisata secara serentak, dengan menggandeng travel agent wisata untuk datang dan untuk lebih bisa mempromosikan wisata kota ini,” terangnya, Rabu (12/6/2019).
Begitu juga hotel di Kota Semarang tingkat okupansinya atau keterisian kamar mulai full sejak H Lebaran, sampai H+5 Lebaran. Rata-rata okupansi hotel saat Lebaran mencapai 95-100 persen.
“Pada H Lebaran, okupansi hotel mencapai 80 persen, sedangkan H+1, naik menjadi 100 persen. Kondisi diatas 90 persen okupansi masih bertahan sampai H+5 Lebaran,” imbuhnya.
Benk, sapaan akrab Bambang Mintosih juga menambahkan, karakteristik tamu yang menginap di hotel Lebaran tahun ini berbeda dengan sebelumnya, dimana dulunya tamu hanya menginap satu malam saja untuk sekedar transit. Namun, tahun ini tamu hotel sudah memperpanjang waktu kunjungannya di Semarang menjadi dua malam, karena tamu sengaja ingin berwisata di destinasi yang ada di Kota Semarang.
“Masyarakat sudah mulai melirik kota Semarang untuk sebagai jujugan wisata. Apalagi dengan makin banyaknya even yang berskala nasional maupun konser musik internasional akan mempengaruhi tingkat kunjungan dan keterisian kamar hotel di Semarang. Pemerintah kota harus lebih banyak menangkap peluang untuk menyelenggarakan acara-acara besar seperti ini, yang didukung dengan keamanan kota Semarang yang selama ini dikenal kondusif,” paparnya yang juga GM Star Hotel Semarang itu.
Salah satu hotel yang penuh saat libur Lebaran, yakni pada Rabu (5/6/2019) – Jumat (7/6/2019) lalu, okupansi atau tingkat keterisian kamar hotel di MG Setos Hotel Semarang, sudah full booking 100 persen.
“Rata-rata tamu hotel adalah pemudik dari luar kota yang tujuannya untuk berwisata di Kota Semarang. Mayoritas tamu hotel pemudik 90 persen lebih, sedangkan sisanya warga Semarang yang memilih tinggal di hotel, karena ditinggal mudik ke kampung oleh asisten rumah tangga (ART),” kata Erna Caroline, Executive Assistant Manager MG Setos, baru-baru ini.
Selain, MG Setos Hotel Semarang, kondisi peak season saat libur Lebaran juga terjadi di hotel-hotel lainnya. Tak hanya hotel, pihak restoran juga selalu terlihat ramai pengunjung saat Lebaran. (shs)