Semarang, UP Radio – Produsen semen, PT Holcim Indonesia Tbk mencatat rata-rata pertumbuhan pasar Holcim di Jawa Tengah -DIY sebesar 17% pada kuartal III tahun 2018.
“Pertumbuhan kita di Jateng-DIY sampai bulan kemarin tumbuh 17% dari tahun 2017. Sedangkan angka kita secara market share mengalami kenaikan 46% di DIY dan Jateng tumbuh 19-20%,” kata Regional Sales Manager Holcim Jateng-DIY, Eki Karmanto, Selasa (30/10).
Pertumbuhan penjualan diwilayah Jateng dan DIY ini, lanjut Eki, didorong banyaknya permintaan semen kantong, yang dipakai untuk pembagunan infrastruktur di sejumlah daerah. Setiap bulannya dari 5.000 toko bangunan yang tersebar di Jateng-DIY, rata-rata mampu menjual 200.000 ton semen Holcim.
“Penjualan di kota besar Semarang, Surakarta dan Solo memberi kontribusi mencapai lebih dari 50 persen dari total penjualan Holcim,” tambahnya.
Dia pun optimistis pada tahun depan Holcim akan tumbuh lebih baik lagi dibandingkan tahun ini, meski pada 2019 bakal memasuki tahun politik.
Sementara itu, Presiden Direktur Holcim Indonesia, Gary Schutz menambahkan, secara nasional peningkatan pendapatan Holcim pada kuartal III tahun 2018 sebesar lebih dari 12% atau Rp 2,92 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2017, yang didorong oleh volume penjualan sebesar tiga juta ton dari kebutuhan sektor perumahan dan infrastruktur.
Disebutnya, hingga akhir September 2018, penjualan juga meningkat 7% menjadi Rp 7.37 triliun. Kenaikan EBITDA tercatat mendekati 30% dibandingkan kuartal III tahun 2017, yang juga mencerminkan keberhasilan perusahaan dalam melaksanakan program-program efsiensi.
“Kami telah mencapai kinerja yang sangat baik dengan memanfaatkan tren di pasar sejak kuartal kedua dan momentum yang sangat baik ini membantu kami meningkatkan harga jual rata-rata. Strategi kami untuk memberikan solusi-solusi bernilai tambah bagi para pelanggan di seluruh wilayah di Indonesia terbukti jitu. Kami sangat menghargai rencana-rencana Pemerintah untuk terus berinvestasi dan mengedepankan pembangunan untuk mendofong pertumbuhan ekonomi negara,” tandasnya. (shs)