Semarang, UP Radio – Anak anak merupakan generasi penerus yang harus dipersiapkan untuk meraih masa depan yang sukses.
Menyikapi hal tersebut Komisi Keluarga Muda Pemuda Dewasa (KMPD) GKJ Sampangan Kradenan menggelar Saresehan “Mempersiapkan Pendidikan Anak” di Bento Kopi Sekaran (20/5).
Saresehan diikuti puluhan keluarga muda warga gereja GKJ Sampangan dengan menghadirkan pembicara Pakar Pendidikan Dr Drs Heri Usodo SE MKom.
Dalam paparanya Dr Drs Heri Usodo mengungkapkan perlunya orang tua bisa menggali dan mengenali potensi yang dimiliki anak.
“Pengetahuan Orangtua yang pertama dan utama adalah menggali dan mengenali potensi si anak sebagai bekal untuk mendidik dan mengarahkan anak,” kata Heri Usodo.
Heri mengungkapkan Orangtua adalah pendidik yang pertama dan yang Utama bagi Anak, karena Orangtualah yang pertama kali melakukan kegiatan pendidikan untuk memberikan pengaruh positif maupun negatif bahkansemenjak dalam kandungan.
“Orang tua menjadi pendidik yang Utama, karena Anak menjalin hubungan yang sangat kuat dalam waktu yang panjang dan dalam ikatan hubunganemosional yang sangat kuat pula dengan Orangtuanya,” ujar Heri.
Menurut Heri faktor genetik juga memiliki peran dalam mempengaruhi kecerdasan anak, faktanya faktor genetic menyumbang 20% – 40%, namun untuk menjadi anak hebat tidak datang dengan sendirinya. Selain faktor genetik masih ada pengaruh faktor lain, dinataranya asupan nutrisi, stimulasi, dan lingkungan Anak.
“Karena itu, peran Orangtua sangat diperlukan dalam mempersiapkan Pendidikan Anak, yakni membutuhkan pengetahuan yang baik dari Orangtua maupun dari segi ekonomi, keduanya saling berkaitan,” terangnya.
Heri menambahkan stimulan orangtua harus tepat sesuai potensi Anak untuk mengoptimalkan fungsi otak kanan dan otak kiri, sehingga dapat memprediksi kekuatan hebat Anak yang bisa membantunya dalam meraih masa depan yang sukses.
Ketua komisi Keluarga Muda Pemuda Dewasa (KMPD) GKJ Sampangan Kradenan Daniel Diyanto mengatakan KMPD sangat peduli untuk ikut berperan pada pendidikan anak anak warga gereja.
“Saresehan ini bertujuan membekali keluarga muda dalam mempersiapkan pendidikan anak, terutama menghadapi jenjang pendidikan berikutnya,” kata Daniel.
Daniel menambahkan selain pendidikan penguatan iman, pendidikan formal juga diperlukan untuk mempersiapkan masa depan anak anak. (shs)