Hendi: Segera Dibentuk Kampung Hebat Siaga COVID-19 di Semarang

Semarang, UP Radio – Berbagai upaya terus dilakukan wali kota Semarang guna menekan angka COVID-19. Usai meresmikan lapangan bulu tangkis di kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, Hendi sapaan akrab wali kota mengajak warga untuk membentuk Kampung Hebat Siaga COVID-19.

“Apa itu? Swadaya masyarakat. Kalau ada warga dari luar kampung masuk di cek dulu, mau ketemu siapa dan cek suhu,” ungkap Hendi.

Menurut Hendi, jika tidak memiliki alat pengukur suhu paling tidak disediakan wastafel portabel sehingga warga dari luar yang akan masuk kampung harus mencuci tangan.

Advertisement

“Yang namanya bersih itu mutlak, termasuk jaga jarak juga mutak, ditambah masker wajib dipakai,” tegasnya. Karena dengan kondisi vaksin yang hingga kini belum ditemukan, satu-satunya cara agar warga terhindar dari virus yakni mengikuti SOP Kesehatan.

Tidak hanya itu, melalui Kampung Hebat Siaga COVID-19, politikus PDIP tersebut juga berharap warga yang terdampak langsung COVID-19 mendapat bantuan di tengah kesulitan ekonomi.

“Tugas tokoh masing-masing di situ memastikan warga yang terkena dampak COVID, bagaimana caranya dicarikan sembako. Pastikan bentuknya jangan uang, bentuknya sembako,” pesan Hendi.

Sembako tersebut menurutnya dapat diperoleh dari berbagai macam sumber, bisa melalui sumbangan warga sekitar, melalui bantuan dari Pemkot, atau dari perusahaan yang ada di lingkungan tersebut.

“Maka inilah  Kampung Hebat, panjenengan bisa mengawal kampungnya tidak ada COVID sekaligus bisa menghidupi keluarga yang terdampak COVID secara langsung,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Hendi juga membagikan bantuan sembako sekaligus meresmikan lapangan badminton yang berada di RW 09 Bandarharjo. “Kalau melihat yang seperti ini (lapangan badminton) saya senang dan bangga. Kita ini diberi amanah panjenengan jadi wali kota. Kalau lihat barang jelek jadi bagus, kita juga senang. Tidak hanya warganya saja,” ungkap Hendi.

Pihaknya mengapresiasi  kembali aktifnya lapangan badminton ini, karena sebelumnya aset milik Pemerintah Kota Semarang tersebut tidak terawat dan kini dapat menjadi sarana warga untuk berolah raga. (ksm)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement