Hendi Optimis Bangkitkan Roda Pembangunan di 2022

Semarang, UP Radio – Wali kota Semarang Hendrar Prihadi menegaskan jika di tahun 2022 pihaknya berkomitmen untuk membangkitkan kembali roda pembangunan usai dihantam pandemi Covid-19. Program-program pembangunan yang tertunda pelaksanaannya pun menjadi prioritas dirinya dan jajaran Pemerintah Kota Semarang untuk direalisasikan.

“Ada beberapa indikator yang dapat kita cermati, mulai dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE), tingkat kemiskinan dan tingkat pengangguran yang terpengaruh akibat pandemi,” tutur Hendi, sapaan akrab wali kota saat memberikan pengarahan dalam Musrenbang RKPD Kota Semarang tahun 2022, Selasa (6/4) di Balaikota Semarang.

Hendi melanjutkan bahwa Laju Pertumbuhan Ekonomi yang tadinya sebesar 6,89% menjadi minus 1,61 % dan hampir semua produk ekonomi di Kota Semarang luluh lantak. Meski demikian kabar baiknya Kota Semarang masih lebih baik dari pada kota-kota lainnya.

Advertisement

Dalam acara tersebut yang juga menjadi catatan Wali kota Semarang adalah tingkat pengangguran di Kota Semarang yang relatif tinggi dari pada kota lain.

“Maka kemudian di tahun 2022, dengan modal pembangunan bottom-up, kita akan dengarkan apa yang diinginkan oleh masyarakat tentang Kota Semarang setelah setahun terkena pandemi,” ujar Hendi.

Hendi menambahkan jika tahun 2020 hampir tidak ada pembangunan, maka tahun 2021 kita sudah mulai bangkit kembali dan tahun 2022 kita harus optimis. “Nantinya di tahun 2022, di kelurahan minimal akan dialokasikan 1,1 milyar, di mana 1 milyar untuk pembangunan fisik dan 100 juta untuk non fisik,” terang Hendi.

Berbicara bahwa konsep pembangunan Bergerak Bersama menjadi sebuah kekuatan di dalam membawa kemajuan untuk kota Semaran. Harapannya dengan Musrenbang tingkat Kota menjadi momen yang tepat bagi seluruh stakeholders untuk berembug, dan menyampaikan masukan untuk merencanakan pembangunan yang lebih baik di Kota Semarang.

“Dalam pelaksanaan pembangunan, silakan meniru inovasi wilayah lain yang memang cocok untuk kita terapkan. Sesuaikan dengan isu-isu yang terjadi, prinsipnya ATM (Amati, Tiru, Modifikasi), dengan metode ini, InsyaaAllah lebih cepat kita melakukan perubahan untuk kemaslahatan masyarakat Kota Semarang, dan untuk OPD agar lebih responsif terhadap keluhan atau masukan dari masyarakat dan kecepatan eksekusi merupakan kondisi yang harus dipenuhi,” pungkas Hendi. (ksm)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement