Semarang, UP Radio – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta kepada seluruh steakholder, jajaran di sekitar Pelabuhan Tanjung Mas Semarang yang tergabung dalam Asosiasi Maritim Pelabuhan Tanjung Mas untuk terus berbenah dan bersolek.
Terutama, berbenah dan bersoleh untuk menghilangkan kesan kesemrawutan dan kekumuhan terutama, di sekitar pintu gerbang utama masuk ke Pelabuhan Tanjung Mas, Kota Semarang.
“Ya! Ada satu dua kelemahan yang harus kita tutup bersama-sama. PR selain banyaknya truk yang parkir di sekitar pelabuhan, sebentar lagi akan kita tertibkan dengan selesainya pangkalan truk di bekas Terminal Terboyo,” tegas pria yang akrab disapa Hendi usai mengikuti acara.
Selain kesan semrawut karena banyak truk yang parkir liar, Hendi juga meminta supaya ruas jalan, terutama di sepanjang bawah jembatan layang (fly over) sekitar pintu masuk, agar dibersihkan dan dibebaskan dari kesan pemandangan kumuh.
“Yang kedua, kita sering kedatangan tamu-tamu (turis/wisatawan) asing lewat (kapal pesiar mewah) Cruise ya. Pada saat turun di pelabuhannya oke tapi pada saat mereka-mereka melewati pelabuhan, kita masih dapati beberapa tempat di wilayah itu yang kumuh,” ujarnya.
Hendi mengusulkan supaya kawasan kumuh itu disulap menjadi taman-taman lampu hias yang menarik untuk dinikmati pemandangannya.
“Saya tadi sudah minta CEO-nya Pelindo ini untuk bisa bareng-bareng memperbaiki wilayah yang tidak enak dilihat untuk dipercantik dengan memperbanyak taman-taman dan lampu-lampu. Tadi dari Pelindo juga menanyakan, Pak kalau dibuat pangkalan truk gimana? Boleh asal ada taman lampu yang lebih menarik mata dari hanya sekedar parkir truk,” usulnya.
Jika pemandangan sekitar pintu masuk indah dan terang, Hendi menandaskan, maka angka kriminalitas di sekitar Pelabuhan Tanjung Emas Kota Semarang, secara otomatis juga akan ikut menurun.
“Kalau terang kan orang nggak mungkin macam-macam. Mau apa, kalau terang kan pasti kelihatan CCTV disitu,” tandasnya.
Pada kesempatan istemewa itu, Hendi pun menyampaikan permohonan maafnya, jika ada kesalahan, baikk secara pribadi maupun institusi Pemkot Semarang dalam mengeluarkan kebijakan-kebijakan ada pihak-pihak yang merasa terganggu.
“Barangkali ada yang tidak berkenan kami mohon maaf lahir dan bathin. Tapi, apapun yang terpenting adalah sebuah komunikasi. Terutama kita yang ada di wilayah Jawa Tengah, komunikasi atau yang sering disebut ‘rembugable’ itu adalah salah satu kekuatan kita untuk menyelesaikan masalah,” ungkapnya.
Hendi menjelaskan, pihaknya optimis dengan terus berbenah dan promosi yang gencar, maka posisi dan kondisi Pelabuhan Tanjung Emas, akan menyalip posisi dan kondisi Pelabuhan Tanjung Priok Kota Jakarta dan Tanjung Perak Kota Surabaya.
“Insya Allah, saya yakin optimis, sesuai namanya akan mampu menyalip Tanjung Periok dan Tanjung Perak. Jadi ada sebuah otimisme, tinggal promosi, marketing dan juga upaya untuk mendorong pengusaha-pengusaha Jawa Tengah dan sekitarnya memakai pelabuhan tersebut,” jelasnya.
Bagi Hendi, kualitas dan kelas Pelabuhan Tanjung Mas sudah berstandart internasional. Terutama, saat terakhir dirinya mengecek arus mudik dan arus balik di Pelabuhan Tanjung Mas langsung tidak kalah menariknya dengan Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Kota Semarang.
“Yang saya tahu, kalau pas arus mudik, kita kan ngecek di pelabuhan, lho, udah keren kayak di Bandara. Itu puluhan tahun lalu nggak kayak begitu. Kemudian saya ngecek, kapasitas terminal barang sudah mencapai satu juta teus. Jadi, sudah ukuran yang standart internasional yang kita sendiri, orang Semarang, nggak datang kesitu nggak pernah membayangkan perubahannya semakin dahsyat,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesyahbandaran damn Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pelabuhan Tanjungmas Semarang Ahmad Wahid menyambut baik dan mendukung penuh maksud dan tujuan Wali Kota Semarang Hendi.
“Tadi Pak Wali Kota (menyampaikan) dari sisi kebijakan sudah sangat mendukung. Kemudian dari Pelindo, CSR-nya juga akan menyiapkan CSR-nya, seperti yang diminta Pak Wali. Kami dari sisi regulator dari pelabuhan, justru itu yang kami kehendaki,” tegasnya.
Untuk pengaturan truk-truk yang parkir liar dan menjadikan sekitar Pelabuhan Tanjung Mas semrawut, Ahmad Wahid menjelaskan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan asosiasi pemilik maupun awak truk, dalam hal ini Organda. Termasuk, akan membangun taman beserta lampunya yang indah di sekitar pintu masuk Pelabuhan Tanjung Mas supaya tidak terkesan semrawut dan nyaman.
“Jadi kami dorong, seluruh asosiasi yang punya truk nanti akan kami rapatkan kembali bagiaman supaya itu terwujud karena sudah ada untuk parkir sementara di lahan milik PT. IPU. Sementara kita masih mengupayakan bersih dulu disitu, bisa jadi taman, bisa jadi tempat yang nyaman,” jelasnya.
Kemudian, Ahmad Wahid menambahkan, untuk para Pedagang Kaki Lima (PKL) dan warga sekitar yang menjadikan ruas jalan di bawah jembatan fly over kumuh, akan dikelola dan tidak akan dimusnahkan supaya perekonomian para pedagang dan warga semakin membaik.
“Bukan kita tidak boleh matikan, nanti akan hidupkan lagi namun akan dikelola, misalnya pedagang kaki lima, tidak akan kita matikan. Tapi justru dengan dikelola dia (PKL dan warga) bisa lebih baik lagi. Kira-kira begitu,” pungkas Ahmad Wahid. (ksm)