Semarang, UP Radio – Menyambut hari Transportasi Umum Kota Semarang yang jatuh pada hari Selasa (8/6), Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi dan Hevearita Gunaryanti Rahayu memilih menggunakan transportasi daring ojek online (Ojol) untuk berangkat ke kantor di Balaikota Semarang.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengaku berangkat berkantor ke Balaikota Semarang pada pukul 07.30 WIB.
“Rencana berangkat jam 07.40 menggunakan Grab/Goride, bergantung mana yang paling cepat di telepon,” kata Hendi, sapaan akrab wali kota.
Seperti diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang mengeluarkan surat edaran Nomor B/3988/551.32/VI/2021 tentang pembatasan penggunaan kendaraan pribadi pada peringatan hari lingkungan hidup sedunia di kota Semarang tahun 2021.
Adapun isi dari surat edaran tersebut intinya bahwa setiap hari Selasa, mulai tanggal 8 Juni sampai dengan 6 Juli 2021 masyarakat di Kota Semarang diharapkan untuk menggunakan jasa angkutan umum atau online, serta wajib bagi pegawai Pemerintah Kota Semarang.
Sementara bagi yang tetap membawa kendaraan pribadi roda 2 dan 4, dalam kurun waktu tersebut akan dikenakan parkir insindetil (parkir umum) dan progresif (parkir khusus).
Kebijakan mendorong penggunaan transportasi umum dan daring memang dipilih oleh Pemerintah kota Semarang dalam upaya mengurangi emisi gas buang, serta mengurangi tingkat kemacetan.
“Harapannya ketika sedulur – sedulur beralih ke transportasi umum, maka dapat mengurangi emisi gas buang kendaraan, sehingga kualitas udara yang ada di Kota Semarang ini bisa semakin bersih dan mengurangi tingkat kemacetan di Kota Semarang,” ujar Hendi.
Maka dari itu, lanjut Hendi, dalam rangka menyambut hari lingkungan hidup sedunia Pemkot Semarang ingin lebih mendorong upaya penurunan tingkat polusi di Kota Semarang. Caranya dengan menghimbau masyarakat, serta mewajibkan ASN Kota Semarang untuk menggunakan transportasi umum atau online saat berangkat kerja.
Senada, Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu juga berencana menggunakan transportasi daring untuk berangkat dari kediamanannya di Bukit Duta No. 12, Banyumanik menuju Balai Kota Semarang.
“Berangkat jam 7 pagi. ya.. pasti saya tidak naik mobil dinas, tapi naik transportasi daring Gocar,” ujar Ita sapaan akrabnya.
Berbeda dengan Hendi dan Ita, Ketua DPRD Kota Semarang, Kadar Lusman atau yang akrab disapa Pilus mengatakan bahwa di hari transportasi umum dirinya berangkat ke Kantor DPRD Kota Semarang menggunakan transportasi umum Bus Rapit Transit (BRT) Trans Semarang.
Alasannya, karena BRT Semarang merupakan transportasi yang murah, aman, nyaman serta menjangkau masyarakat.
Pilus mengaku bahwa dirinya mendukung dan menyambut baik upaya Pemkot Semarang dalam mengurangi polusi terutama di hari lingkungan hidup. Jajaran pemerintah kota Semarang ikut memberikan contoh. “Sebagai pejabat publik kami memberikan contoh kepada masyarakat. Agar menggunakan transportasi umum,” katanya.
Meski demikian, Pilus terus mengimbau masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan dan wajib 5 M (Memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, sering mencuci tangam dan mengurangi mobilitas).
“Karena hampir semua pegawai pemerintah kota menggunakan transportasi umum, maka kami mengimbau agar memperhatikan protokol kesehatannya, jangan sampai muncul klaster baru,” imbau Pilus. (ksm)