Semarang, UP Radio – Jelang pelaksanaan Pilkada pada Rabu 9 Desember mendatang, berbagai upaya terus dilakukan agar pelaksanaan Pilkada dapat berlangsung aman, nyaman, serta sehat.
Salah satunya dengan melaksanakan penyemprotan disinfektan secara massal pada 16 Kecamatan di Kota Semarang.
Menurut rencana, penyemprotan yang akan melibatkan Dinas Pemadam Kebakaran, Pekerjaan Umum, Perumahan dan Permukiman, Badan Penanggulan Bencana Daerah, serta PDAM tersebut dimulai Senin (7/12), hingga Jumat (11/12) mendatang.
Penyemprotan juga akan mematuhi prosedur dan protokol kesehatan yang berlaku. Petugas diwajibkan mematuhi 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak serta menghindari kerumunan.
Disampaikan Sekretaris Daerah Kota Semarang, Iswar Aminuddin usai memimpin Rapar Koordinasi Pemerintah Kota Semarang, kegiatan penyemprotan tersebut menjadi upaya salah satu upaya mendukung penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020 yang bebas dari penularan COVID-19 di Kota Semarang.
“Harapannya melalui penyemprotan ini, kita ingin meyakinkan kepada masyarakat supaya tidak khawatir datang ke TPS untuk menyalurkan hak suara,” tekan Iswar.
Iswar sendiri menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk dapat berpartisipasi aktif dalam ajang pesta demokrasi di Kota Semarang tersebut, sehingga target partisipasi pemilih yang tinggi dapat tercapai.
“Sebelumnya kami Pemerintah Kota Semarang bersama KPU dan Bawaslu juga telah melakukan simulasi pencoblosan yang sesuai dengan protokol kesehatan, sehingga masyarakat tidak perlu cemas, Insyaa Allah semua berjalan lancar dan aman dari potensi penularan Covid-19,” terangnya.
Selain disinfektan massal di 16 Kecamatan, protokol kesehatan yang ketat juga akan diterapkan dalam Pilkada kali ini. Seluruh petugas TPS menggunakan APD (masker, pelindung muka, sarung tangan sekali pakai). Begitu pula, pemilih yang datang ke TPS diwajibkan cuci tangan pakai sabun yang sudah disiapkan, diukur suhunya sebelum masuk ke TPS, memakai masker, kemudian diberi sarung tangan sekali pakai sehingga selama berada di dalam TPS tangan yang sudah bersih tidak bersentuhan langsung dengan benda apapun di dalam TPS.
Setelah mencoblos, pemilih memasukkan kertas suara ke kotak suara, melepas sarung tangan dan membuang di tempat sampah yang disediakan. Kemudian petugas meneteskan tinta ke jari pemilih, dan menyemprotkan handsanitizer kepada pemilih.
Adapun bagi pemilih dengan suhu di atas 37 derajat, KPU menyediakan bilik khusus untuk pencoblosan. Selain itu, pemilih lanjut usia diberi hak istimewa untuk langsung memilih tanpa menunggu karena lansia adalah kelompok rentan covid-19.
“Meski dilaksanakan di tengah pandemi, penyelenggaraan Pilkada harus tetap terjaga kualitasnya, jangan sampai dengan situasi yang seperti ini, masyarakat akhirnya tidak mau datang karena rasa takut dan khawatir terhadap penularan Covid. Kita usahakan yang terbaik. Jadi kepada seluruh warga masyarakat, tidak perlu takut dan cemas, ayo datang ke TPS dan gunakan hak pilih pada Rabu 9 Desember mendatang,” pungkas Iswar. (ksm)