Semarang, UP Radio – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyebutkan, ada beberapa guru dan siswa yang dilaporkan oleh Dinas Kesehatan terpapar Covid-19. Namun, dia memastikan mereka bukan tertular saat pembelajaran tatap muka (PTM). Mereka tertular terlebih dahulu sebelum PTM dilaksanakan.
“Ada beberapa guru siwa covid, tapi setelah dicek ketahuan saat masuk hari pertama dites antigen. Jadi, bukan tertular saat PTM tapi mereka dari keluarganya sudah tertular dulu sebelum PTM. PTM masih tetep oke,” jelas Hendi, sapaan akrabnya, Senin (26/4/2021).
Saat ini, uji coba PTM tahap dua dimulai 26 April hingga dua pekan ke depan. Ada 87 sekolah baik TK, SD, maupun SMP yang melaksanakan PTM.
Hendi menegaskan, Pemkot Semarang tidak mengejar target berapa banyak siswa yang bisa masuk sekolah mengikuti PTM. Dia lebih menekankan sistem pendidikan era new normal diterapkan dengan baik melalui penerapan protokol kesehatan.
“Selain dapat ilmu juga dapat jaringan teman dan silaturahmi. Maka, seminggu seorang siswa hanya bisa masuk 2-3 kali tidak apa-apa yang penting bisa interaksi di sekolah,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Disdik Kota Semarang, Gunawan Saptogiri memastikan protokol kesehatan dilaksanakan secara ketat pada uji coba PTM tahap dua.
Pihaknya telah membentuk sejumlah tim untuk melakukan tinjauan ke 87 sekolah tersebut guna memastikan penerapan protokol kesehatannya. Menurutnya, dalam sehari maksimal hanya 100 orang yang datang di setiap sekolah.
“Alhamdulilah (PTM) lancar. Protokol kesehatan dilaksanakan dengan ketat. Ini baru masuk. Mudah-mudahan semua aman. Paling penting prokes dilaksanakan sangat ketat,” paparnya. (ksm)