Semarang, UP Radio – Harga bawang putih yang sempat mencapai Rp 50 ribu per kilogram berangsur turun ke angka Rp 29 ribu per kilogram. Temuan ini didapati Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Tengah yang melakukan inspeksi harga bawang putih ke sejumlah pasar dan distributor, Senin (10/2).
Tim yang terdiri dari Biro Perekonomian Setda Provinsi Jateng, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Perwakilan Bank Indonesia dan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jateng, pertama kali menyambangi pedagang di penampungan pedagang Pasar Johar.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta pemerintah pusat segera membuka keran impor bawang putih untuk mengatasi kelangkaan dan mahalnya bahan pokok tersebut.
Ganjar mengatakan, sebelumnya harga bawang putih telah melonjak Rp 50 ribu sampai Rp 70 ribu per kilogram.
Ia pun berharap, jika tidak mendatangkan impor dari China, Pemerintah bisa mencari alternatif lain seperti India, meskipun secara kualitas masih di bawah bawang putih China.
“Kemarin kita sudah koordinasi, saya sudah telpon Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian. Mudah-mudahan dari Pusat bisa lebih cepat untuk melakukan impor karena kita kurang. Karena kurang maka harus dipercepat impor untuk stabilisasi harga agar inflasi bisa ditekan,” katanya, Senin (10/2).
Disebutnya, saat ini pasokan bawang putih di Tanah Air sangat turun drastis dan harganya melambung akibat pembatasan impor produk China, imbas dari mewabahnya virus Corona.
“Ini momentum buat pertanian kita khususnya bawang, dengan Corona dan orang bertanya-tanya di mana sumber bawang putih. Ini harus kita manfaatkan, musibah ini harus kita cari barokahnya. Barokahnya apa, kita mesti berdikari. Kalau sudah begitu bisa kita kejar itu (peningkatan produksi bawang putih),” ujarmya.
Dia pun berharap Pemerintah Pusat menjadikan bawang putih sebagai salah satu komoditas prioritas yang saat ini mesti digenjot. Terlebih secara nasional suplai Bawang Putih di Tanah Air kekurangannya masih sangat banyak.
“Maka ini mesti digenjot jadi satu komoditas prioritas tinggal nyarikan bibit yang banyak, lahan dan disiapkan offtacker yang baik,” katanya.
Adapun lahan pertanian bawang putih, di Jawa Tengah saat ini terdapat 2.573 hektare dengan kemampuan produksi 195.472 kg. Menurutnya, luasan itu tersebar hampir di seluruh wilayah pegunungan di Jawa Tengah, dari Tawangmangu, Sindoro Sumbing, hingga Tegal.
“Itu sebenarnya bagian untuk mendorong kekurangan ini. Cuman ngejar waktu tidak bisa. Maka harus ada crash program (percepatan) untuk meningkatkan produksi ini,” pungkasnya. (hms/prov)