Gubah Musikalisasi Puisi Goenawan Mohamad, UPGRIS Raih Juara Nasional

Semarang, UP Radio – Menggubah puisi menjadi musikalisasi berbentuk lagu banyak digemari musisi Indonesia belakangan ini. Banyak musisi berangkat dari bidang tersebut akhirnya meraup sukses, sebut saja Banda Neira, Ari Reda, dan Panji Sakti.

Melihat besarnya potensi di bidang tersebut, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr Sapto Budoyo SH MH berkomitmen untuk mendukung mahasiswa yang mau menekuni bidang tersebut.

“Musikalisasi puisi ini kan kegiatan yang sangat kreatif. Menggubah lirik puisi ke lagu tentu memerlukan ketekunan. Ketika melihat ada potensi mahasiswa di bidang tersebut, langsung saya dorong untuk berkembang,” ungkap Sapto seusai mendampingi tim musikalisasi bertanding di Universitas Tidar (1/6).

Advertisement

Ketika ada informasi lomba di Universitas Tidar, UPGRIS sigap mengirimkan delegasi.

“Alhamdulilah, UPGRIS dapat juara 2, ini tentu membanggakan. Apalagi mereka berasal dari jurusan PBSI, tentu harus berani tampil,” tambahnya.

Pada saat bersamaan, Ketua Tim Musikalisasi, Radit Bayu Anggoro, menyebut proses mengikuti lomba tersebut sangat mendesak. “Waktunya sangat mepet, hanya sekitar 4 hari untuk mengaransemen puisi menjadi musikalisasi,” ucapnya.

Meski waktu persiapan sangat pendek, Radit meyakinkan tiga anggota timnya, yaitu Alya Nabila Fatin, Syariful Anam Putra, dan Fajrul Falah Santoso, agar tetap kompak dan percaya diri.

Dikutip dari laman instagram pribadinya, Radit menjelaskan kenapa memilih menggubah puisi Goenawan Mohamad. Tema lomba adalah “Aku Indonesia, Aku Pancasila”. Radit menemukan esensi tema tersebut justru ada pada petikan larik puisi Goenawan Mohamad.

Pembimbing Tim Musikalisasi, Widyanuari Eko Putra SPd MS menyebut, kunci dari puisi tersebut adalah pada dua larik terakhir, yaitu “Sesuatu yang kelak retak/ dan kita membikinnya abadi”.

” Negara-bangsa itu diibaratkan sebagai sesuatu yang “retak”, namun, sikap kita dalam menjaga bangsa dan negara adalah tegas, yaitu membikinnya abadi,” pungkasnya.

Selain musikalisasi puisi, kontingen UPGRIS juga meraih Juara harapan 1 untuk kategori Lomba Tulis Puisi. Puisi tersebut berjudul “Anak Kecil yang Menunggu Tumbuh Menjadi Rumput-rumput” karya Sevina Dwi Alyani.

Raihan tersebut diapresiasi oleh dosen pembimbing peserta lomba tulis puisi tersebut, yakni, Dr Setia Naka Andrian MPd.
“Sevina ini masih semester 2, tetapi sudah memiliki karakteristik dalam menulis puisi. Insyaallah tahun depan semakin bagus,” terangnya. (pai)

Advertisement