Go Internasional Pertamina Lubricants Rambah 14 Negara di Dunia

Magelang, UP Radio – Pertamina Lubricants gencar melakukan ekspansi dan memasarkan produknya di pasar global. Hingga kini pelumas Pertamina telah merambah 14 negara yang ada di dunia

Manager PR and support pertamina lubricant Intania Priyonggo mengatakan, ke 14 negara tersebut diantaranya Australia, Afrika Selatan, Vietnam, Kambodja, Myanmar dan Thailand.

“Di 14 negara tersebut telah terdapat distributor yang telah menjadi partner Pertamina dan siap memasarkan produk pelumas Pertamina,” kata Intan di Magelang, Senin (11/9).

Intan mengungkapkan saat ini pelumas pertamina diproduksi di tiga unit produksi yakni di wilayah Jakarta dengan kapasitas 270 juta liter pertahun. Kemudian unit Cilacap memiliki kapastitas 80 juta liter pertahun, serta unit gresik dengan kapasitas 120 juta liter pertahun dan satu lagi ada pabrik di Thailand.

“Untuk pemasaran keluar negeri kita khusus untuk produk brand seperti Fastron, Enduro dan Meditran khusus untuk otomotif, namun tidak tertutup kemungkinan juga untui produk pelumas non brand,” jelas Intan.

Didalam negeri, produk pelumas pertamina juga telah mendominasi dengan penguasaan pasar hingga 35 persen pasar pelumas di Indonesia secara nasional.

“Jawa Tengah dan DI Yogyakarta juga memberikan kontribusi pertumbuhan penjualan pelumas cukup baik secara nasional,” ujarnya.

Intan menyebut, dari total penjualan pelumas di Jawa Tengah dan DIY, penjualan ritel dan otomotif banyak memberi kontribusi, khususnya di sektor industry.

“Kita banyak produk untuk niaga, jadi komersial, alat berat, kemudian industry perkapalan juga, di sini juga maining semen juga. kemudian untuk ritel kita ada mesran, Prima XP dan fastron untuk mobil keluaran terbaru,” tambahnya.

Intan menambahkan untuk menghadapi persaingan pasar pelumas yang semakin ketat, pertamina menerapkan sejumlah strategi diantaranya menjaga ketersediaan dan kualitas bahan baku pelumas.

“Pertamina juga terus melakukan inovasi Kemudian kita juga inovasi agar produk yang dihasilkan semakin ramah lingkungan namun dengan harga yang kompetitif di pasaran,” pungkas Intan. (shs)