Semarang, UP Radio – Pembangunan gedung rawat jalan RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang dimulai (28/11), groundbreaking ditandai dengan memencet tombol sirine tanda proyek pembangunan mulai dikerjakan dan alat berat mulai mengerjakan gedung yang dianggarkan secara multiyears senilai Rp. 100 miliar.
Gedung yang dibangun dengan sistem penanggaran multiyears ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien, terutama warga masyarakat Kota Semarang.
Proyek senilai Rp100 miliar lebih dengan dengan luas bangunan untuk lantai 1 seluas 3784 m2, lantai 2 dan lantai 3 seluas 3784 m2 ini. Proses pengerjaan manajemen kontruksinya dikerjakan oleh PT. Saranabudi Prakarsa senilai Rp 1.898.298.000 dan jasa kontruksi dilakukan oleh PT. Sinar Verah Sempurna dengan nilai Rp 99.132.148.219,19.
Hendi, sapaan akrabnya, mengungkapkan proses pembangunan gedung rawat jalan menggunakan biaya sangat tinggi karena meski RSUD tapi dijadikan rumah sakit swasta yang mewah.
“Tapi nanti Insya Allah, rasanya rumah sakit swasta yang lux. Seperti di Rumah Sakit Telogorejo itu, ada kayak food-courtnya, ada buat niaga, sehingga pasien atau orangtua pasien dan pengunjung tidak perlu keluar rumah sakit untuk makan atau belanja atau bisa disiapkan di lingkungan rumah sakit ini,” tegas Hendi disela-sela acara groundbreaking.
Hendi menjelaskan, gedung rawat jalan RSUD KRMT Wognsonegro berlantai tiga ini akan dilengkapi dengan fasiltas dan sarana prasarana yang baik bagi kenyamanan dan keamanan pasien, keluarga pasien dan pengunjung pasien. Di lantai 1 akan ada ruang pendaftaran, ruang farmasi dan area publik, di lantai 2 ada sebanyak 27 klinik yang sebelumnya di RSUD KRMT Wongsonegoro hanya ada 17 klinik.
“Yang di lantai 2, ada 27 klinik yang nanti akan kita buka untuk melayani warga Kota Semarang supaya mereka bisa berobat hanya dalam satu atap itu. Mau ke klinik apapun tersedia. Lalu di lantai ketiga perkantoran atau ruang apapun yang bisa dipakai jajaran rumah sakit yang ada di KRMT Wongsonegoro. Insya Allah, akan segera selesai di tahun 2019 akhir,” jelas Hendi.
Hendi menyatakan, proses pembuatan gedung rawat inap merupakan langkah Pemkot Semarang peduli terhadap kesehatan dengan membangun 60 persen kamar perawatan di RSUD KRMT Wongsonegoro adalah kamar perawatan kelas 3.
“Jadi, banyak hal yang sudah kita lakukan mulai pembuatan kamar tipe kelas 3, kemudian juga kamar VIP, total kamar di tempat kita ada 470 kamar. 2700-nya adalah kamar kelas tiga, 60 persen kamar yang kita miliki adalah kamar khusus untuk pelayanan kelas 3. Kenapa begitu? karena warga Kota Semarang, baik itu kaya atau miskin yang mau berobat kelas 3, kita gratiskan. Kita harus ke dunia akhirat,” kata Hendi.
Hendi pun berharap kepada kontraktor PT. Sinar Cerah Sempurna yang melakukan pengerjaan konstruksi pembangunan gedung perawatan RSUD KRMT Wongsonegoro untuk sesuai dengan jadwal dan sesuai dengan speks yang telah ditetapkan.
“Kita berharap pada pak kontraktor, pak kontraktor menangnya jenengan ini juga di gosipin sana-sini. Tunjukan kepada kita gosip yang beredar tidak benar. Tunjukan bahwa panjenengan punya kemampuan mengerjakan ini sesuai schedule (jadwal) dan speks,” pungkas Hendi. (ksm)