Semarang, UP Radio – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan warga Jawa Tengah yang berada di perantauan akan mendapat bantuan. Saat ini pihaknya masih menyiapkan prosedur dan menghitung angka dan anggaran terkait bantuan tersebut.
“Maaf, bantuan masih dihitung terus. Warga yang berada di luar Jawa Tengah yang belum bisa pulang semua akan diurus dengan prosedur yang baik,” ujar Ganjar Pranowo.
Ganjar menambahkan, upaya itu juga dikoordinasikan dengan pemerintah setempat yang menjadi kota perantau asal Jawa Tengah.
“Kita koordinasikan dengan Jabodetabek, Jawa Barat dan Banten. Dan TKI juga kita urus,” imbuhnya.
Sejauh ini, tuturnya, dia masih sering mendapat laporan mengenai perantau yang belum pulang kampung.
“Warga yang ada di Bogor, Bekasi dan Tangerang, dan lainnya banyak laporan yang masuk. Mesti sabar, ini masih kita hitung,” ucapnya.
Ganjar kembali menegaskan program Jogo Tonggo akan meringankan beban masyarakat di tengah pandemi. Dan, juga berpesan jangan terpengaruh dengan adanya provokasi yang membuat kondisi dan situasi tidak aman dan nyaman.
“Jogo Tonggo, untuk saling membantu. Hidupkan di tingkat RW. Dan jangan mudah terprovokasi,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Ganjar berpesan kepada perusahaan-perusahaan di Jawa Tengah jangan ada pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya.
“Saya berpesan jangan sampai ada PHK. Ajak bicara baik-baik, ajak memahami situasi kondisi saat ini,” ujar Ganjar.
Menurutnya, melawan virus Corona perlu melibatkan seluruh elemen, baik pemerintah, masyarakat, dan perusahaan-perusahaan swasta.
“Pemerintah tidak bekerja sendiri. Banyak perusahaan swasta yang membantu,” pungkasnya. (shs)