Gubernur Ganjar: Gaji Guru Honorer di Jateng Sesuai UMK di Tempatnya Mengajar
Semarang, UP Radio – Pemerintah janjikan akan lebih memperhatikan nasib guru honorer di Jateng yang saat ini belum mendapatkan upah yang layak.
“Guru tidak tetap (GTT) akan lrbih diperhatikan kesejahteraannya, minimal gajinya UMK,” terang Gubernur Jawa tengah Ganjar Pranowo saat memberikan sambutannya saat menghadiri konferensi provinsi PGRI Jateng di Balairung Universitas PGRI Semarang, Sabtu (19/10/2019).
Beberapa cara bisa dilakukan pemerintah daerah, diantaranya dengan membuat surat edaran untuk bupati dan wali kota di Jateng memberikan upah UMK bagi guru honorer.
Jadi saya sudah membuat edaran itu. Tolong yang honorer diumk kan saja lah, sudah bagus,” terangnya.
Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan kementerian terkait agar sama-sama duduk memikirkan nasib guru honorer.
“Kemenpan RB, Kemendikbud, ayo bareng-bareng gimana caranya mereka mendapat nasib yang baik. Toh kita mau mengangkat PNS juga belum bisa,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu dirinya meminta PGRI Jateng untuk mereformasi cara-cara mengajar, agar dapat merespon zaman yang terus berubah.
Ia menilai sistem pengajaran tak boleh melenceng dari spirit ideologi Pancasila, budi pekerti, hingga hubungan ke masyarakat sekitar.
“Beberapa contoh PR yang harus dikerjakan misalnya tak boleh ada lagi guru yang terpapar radikalisme terus mengajar, dan lain-lain harus diperhatikan,” paparnya.
Ketua umum Pengurus Besar PGRI Unifah Risyidi mengatakan permasalahan guru honorer harus segera mendapat kepastian.
“Jika selama ini guru honorer tidak pernah mendapat perhatian, kali ini pihaknya mendukung pendapat gubernur untuk memberikan penghargaan prestasi bagi guru honorer,” ujar Unifah.
Unifah menambahkan masih ada tugas berat yang harus di selesaikan PGRI yaitu membawa aspirasi Guru untuk menyelesaikan permasalahan tehnis yang selama ini dihadapi guru. (shs)