Semarang, UP Radio – Program studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Pendidikan IPS dan Keolahragaan (FPIPSKR) Universitas PGRI Semarang baru-baru ini menggelar bedah buku “Filsafat Pancasila Jalan Tengah Problem Filosofis Individualitas dan Sosial Manusia” yang berlangsung melalui aplikasi Zoom dan disiarkan langsung Youtube FPIPSKR UPGRIS.
Hadir dalam bedah buku Penulis sekaligus Dekan FPIPSKR UPGRIS Dr. Agus Sutono SFil MFil serta pemantik Drs Supriyono PS MHum dan dihadiri Wakil Dekan I dan II FPIPSKR, Dosen serta mahasiswa.
Buku yang berjudul Filsafat Pancasila Jalan Tengah Problem Filosofis Individualitas dan Sosial Manusia termasuk pada rumpun Filsafat dan merupakan buku ketiga karya Agus Sutono.
Menurut Agus Sutono, penerbitan buku ini dilatarbelakangi masih terbukanya kajian tentang dasar ontologis Pancasila yaitu konsep tentang manusia.
“Permasalahan yang masih terbuka dalam kajian filsafat adalah problem tentang individualitas dan sosialitas manusia. Buku ini akan menjawab pertanyaan mengenai hakikat manusia menurut Pancasila dalam dimensi antropologi metafisik. Lebih spesifik lagi terkait dengan aspek individualitas dan sosialitas manusia,” terang Agus.
Lanjut Agus, Hakikat manusia menurut Pancasila sebagai filsafat jalan tengah terkait dengan individualitas dan sosialitas manusia dari perspektif antropologi metafisik adalah konsep manusia seimbang.
Agus menambahkan bahwa konsep manusia seimbang menurut Pancasila tergolong ke dalam konsep jalan tengah yang menerima hal bersifat dikotomik umum. Namun, hal tersebut tidak memutlakkan salah satunya dan keseimbangan norma dasarnya.
“Titik jalan tengah dan keseimbangan di antara keduanya itulah realitas yang sebenaranya, dan inilah konsep dasar manusia seimbang Pancasila,” papar Agus.
Sementara Drs Supriyono juga menjelaskan jika penulis berangkat dari kondisi menguatnya alienasi manusia. “kehidupan yang penuh kompetisi serta sistem kapitalisme telah mendorong kuatnya individualitas dan menggerus nilai-nilai sosialitas manusia,” ujarnya.
Ia juga memuji buku karya Agus Sutono ini, diantaranya saat mengkaji persoalan mendasar yang dihadapi manusia dengan pendekatan “antroplogi metafisik”.
“Penulis mampu mendeskripsikan Pancasila sebagai landasan antropologi metafisik, sekaligus sebagai landasan yang tepat bagi manusia untuk bereksistensi dan bagi panduan hidup bangsa Indonesia,”imbuh Supriyono. (shs)