Ekspor Perikanan Jawa Tengah Mencapai 5.461 Ton Senilai Rp 247 M

Semarang, UP Radio – Ekspor perikanan Jawa Tengah bulan September 2020 menunjukkan pertumbuhan yang baik, secara volume dan kisaran nilai, jika dibandingan bulan Agustus 2020.

Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Semarang Raden Gatot Perdana mengungkapkan hingga bulan September ekspor produk perikanan mengalami peningkatan hingga 40 persen atau sebesar 5.461 Ton senilai Rp 247 milyar, dibanding bulan sebelumnya 3.893 ton senilai Rp 193 milyar.

“Produk Perikanan asal Jawa Tengah telah diekspor ke 23 negara tujuan atau bertambah 2 negara tujuan eksport baru, dengan 59 jenis komoditi hasil perikanan,” terang Gatot dalam siaran tertulisnya kepada awak media (12/10).

Advertisement

 Lima jenis komoditas eksport utama tersebut, lanjut Gatot, meliputi komoditas Surimi meningkat 49,8% (1.367 T), Cangkang Kerang naik 5,7 persen, Tepung Ikan naik 79,5 persen, Cumi-Cumi dan Layur 56,8 persen.

“seluruhnya mengalami pertumbuhan positif ekspor di bulan ini (September). China, Jepang, Taiwan, Saudi Arabia dan Malaysia, merupakan 5 negara tujuan ekspor produk perikanan dari Jawa Tengah teratas dari kategori volume Ekspor,” ujarnya.

China menjadi negara terbesar pengimpor hasil perikanan Jawa Tengah dengam total volume mencapai 1.001 ton dari bulan sebelumnya sebesar 652 ton atau 53.6% disusul Malaysia (531 ton), Korea Selatan.

Meningkatnya frekuensi pengiriman ekspor juga terjadi ke negara Malaysia dari 13 kali (Agustus) meningkat menjadi 45 kali (September) untuk produk ikan segar.  

Komoditas perikanan Kakap, Tenggiri, udang putih dan Kerapu merupakan produk perikanan Jawa Tengah yang banyak berasal dari tangkapan nelayan sepanjang pantai Utara dan pantai Selatan di Jawa Tengah.

“Rata-rata frekwensi pengiriman eksport kelima produk unggulan tersebut di bulan September mencapai 40-60 kali yang lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 10-40 kali pengiriman,” tambah Gatot.

Nilai ekspor produk perikanan asal jawa tengah adalah daging rajungan (Rp 68,8 milyar), Surimi (Rp 45,6 milyar), udang vaname (Rp 17,4 milyar), udang putih (Rp 14,7 miliar) dan Cumi-cumi (Rp 22 milyar).

Amerika Serikat masih menjadi negara tujuan ekspor utama produk perikanan (Rp 75,9 milyar) serta Jepang, Taiwan, China dan Malaysia sebagai 5 negara utama tujuan ekspor dengan nilai tinggi.

Menurut Gatot, peningkatan ekspor perikanan bulan September juga mengindikasikan produk perikanan Jawa Tengah masih menjadi primadona yang diminati serta penyuplai nutrisi sehat bagi negara lain.

“Hal ini juga menunjukkan roda perekonomian sektor kelautan dan perikanan yang bergeliat kembali setelah kurang lebih 7 bulan masyarakat perikanan harus bertahan di tengah pandemi,” pungkas Gatot. (shs)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement