Ekspor Komoditas Hasil Perikanan Jawa Tengah Rambah 29 Negara
Jepara, UP Radio – Hingga saat ini, Daging rajungan masih menjadi primadona ekspor hasil perikanan propinsi Jawa Tengah.
Selama periode Januari – September 2020 total volume ekspor daging rajungan Jawa Tengah mencapai 2.882 ton senilai Rp 755 miliar.
Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan (BKIPM) Semarang terus berupaya untuk melakukan pendampingan dan pengawasan terhadap kualitas produk ekspor dengan proaktif melaksanakan inspeksi ke sejumlah pabrik pengolahan hasil perikanan.
“Inspeksi langsung ke Pabrik pengolahan hasil perikanan dilakukan sebagai upaya untuk menjaga mutu hasil perikanan sehingga produk tersebut dapat diterima di pasar luar negeri tanpa ada kendala,” kata Kepala BKIPM Semarang Raden Gatot Perdana saat meninjau pabrik pengolahan daging rajungan PT Guna Citra Kartika di Kabupaten Jepara (23/10)
Menurut Gatot, hingga kini ekspor produk perikanan Jawa Tengah telah merambah di 29 negara tujuan di seluruh dunia dengan Amerika Serikat (Rp 781 M), Jepang (Rp 403 M) dan China (Rp 193 M) menjadi tiga negara utama tujuan eksport komoditas perikanan Jawa Tengah.
Oleh karena itu, ia meminta setiap perusahaan pengolahan hasil perikanan dan kelautan untuk terus menjaga kualitas agar ekspor bisa meningkat.
Gatot menambahkan selain rutin melakukan kunjungan pabrik, BKIPM Semarang juga memberikan pelayanan prima kepada para pemangku kepentingan dan eksportir komoditas perikanan untuk mempercepat proses ekspor.
“Kita memberikan pelayanan secara cepat dan lebih mudah kepada setiap eksportir dalam pengurusan dokumen ekspor agar lebih efisien waktu dan biaya,” tambah Gatot.
Namun dirinya tetap berharap pada nelayan untuk tetap mematuhi aturan penangkapan hasil laut agar produktivitas tetap lestari dan tetap terjaga kualitasnya.
Sementara itu Owner PT Guna Citra Kartika, Suhartono mengatakan pihaknya secara ketat melakukan pengawasan kualitas produksi mulai dari pengolahan, proses pengemasan produk hingga pengiriman ke negara tujuan.
“Kita melakukan ekspor komoditas daging rajungan sejak tahun 2014 ke Amerika Serikat yang sangat ketat menerapkan berbagai aturan produk yang harus kita penuhi untuk bisa sampai kepada buyers,” ungkap Suhartono.
Dikatakannya, meski masa pandemi Covid-19 masih berlangsung, namun pegiriman eksport ke Amerika Serikat tetap rutin dilakukan dan daging rajungan masih menjadi primadona yang diminati serta penyuplai nutrisi sehat.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jateng Fendiawan yang hadir dalam kegiatan tersebut menambahkan bahwa rajungan menjadi komoditas unggulan di Jateng, bahkan nilai ekspornya pada 2018 mencapai 3.400 ton dengan nilai Rp1,3 triliun.
Sebagai bentuk pengawasan agar rajungan yang ditangkap nelayan itu sesuai dengan ketentuan yang berlaku, DKP Jateng terus melakukan sosialisasi ke kelompok-kelompok pengawas masyarakat dan nelayan. (shs)