Semarang, UP Radio – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang berencana menggandeng komunitas Eco Enzyme Nusantara untuk memproduksi eco enzyme dalam waktu dekat ini.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang, Sapto Adi Sugihartono mengatakan, pihaknya akan mengajak komunitas eco enzyme nusantara untuk membuat eco enzyme.
Eco enzyme ini memiliki cukup banyak manfaat. Selain untuk menjernihkan air yang keruh dan juga untuk menyuburkan tanaman.
“Nantinya, rumah produksinya akan memanfaatkan bangunan aset Pemkot yang tidak terpakai. Mudah-mudahan bulan depan segera kota wujudkan,” harapnya, Rabu (19/5/2021).
Sapto menambahkan, komunitas eco enzyme telah diajak untuk memproduksi eco enzyme secara bersama.
“Iya, komunitas eco enzyme saat acara di Polder Tawang sudah kita ajak kesini. Mereka menyatakan siap mendukung program ini, untuk memproduksi bareng-bareng yang memanfaatkan sampah organik,” imbuhnya.
Adapun bahan untuk membuat cairan fermentasi ini memanfaatkan sampah organik, seperti kulit buah-buahan dan sisa sayuran. Program pembuatan eco enzyme dari DLH ini sekaligus untuk penanganan sampah organik.
Nantinya, dia berharap juga akan bekerja sama dengan Dinas Perdagangan dalam penanganan sampah organik, untuk dipilah dari pasar- pasar yang bisa dijadikan eco enzyme.
Menurut Koordinator Komunitas Eco Enzyme Nusantara, Yuliana mengatakan, jika pembuatan eco enzyme sangat sederhana dengan perbandingan 1:3:10. Satu bagian gula alami, tiga bagian sampah, dan 10 bagian air bersih.
Gula alami bisa menggunakan gula merah, aren atau kelapa. Sedangkan sampah menggunakan sampah organik semisal kulit buah-buahan atau sisa sayuran.
Bahan tersebut difermentasi selama tiga bulan dengan ditutup menggunakan wadah plastik. “Nanti hasil cairan fermentasi itu yang disebut eco enzyme. Itu bisa dipakai berbagai macam kebutuhan. Salah satunya menjernihkan air. Seperti di Polder Tawang ini, kami juga sudah pernah melakukannya di Bandung dan Bali,” pungkasnya. (ksm)