Semarang, UP Radio – Kota Semarang menginisiasi pembangunan taman edukasi lingkungan bernama Taman Ecobrick di komplek Kantor DLH Kota Semarang Jl Tapak, Tugurejo.
Kepala DLH Kota Semarang Sapto Adi Sugihartono mengatakan pembangunan taman menjadi wujud kepedulian kota Semarang dalam mengelola sampah plastik.
“Taman Ecobrick dibangun dengan konsep ramah libgkungan dengan memanfaatkan bahan tanah liat, jerami dan kotoran ternak hingga Ecobrick sebagai bahan baku,” kata Sapto disela acara pengerjaan Taman Ecobrick (8/10).
Sapto mengungkapkan khusus bahan baku Ecobrick DLH menggandeng Marimas dan komunitas Purwokeling untuk memenuhi kebutuhan sebanyak 20 ribu botol ecobrick.
“Ecobrick digunakan sebagai pengganti bata dan menjadi sebuah bangunan. Satu botol ecobrick berisi 600 gram sampah plastik yang sudah tidak terpakai. Coba kalau dikalikan 20.000 berarti kita menyelamatkan dan memanfaatkan 12 ton plastik” tegas Sapto.
Sapto menambahkan nantinya Taman ini diharapkan bisa menjadi acuan pembangunan taman lainya di kota Semarang yang pembangunannya bisa menggunakan Ecobrick sekaligus mengelola sampah menjadi lebih bermanfaat.
Pada kesempatan tersebut Humas Marimas Lantip Waspodo mengatakan Taman Ecobrick juga merupakan salah satu bentuk tanggung jawab Marimas sebagai perusahaan yang memanfaatkan bahan plastik sebagai pembungkus makanan.
Bentuk tanggung jawab itu diwujudkan Marimas dengan terus mengkampanyekan pengelolaan sampah plastik menjadi bahan yang bisa dimanfaatkan.
“Marimas mulai mengenalkan Ecobrick kepada masyarakat Semarang sejak tahun 2017 dan terus dikembangkan secara luas ke berbagai daerah lainnya,” kata Lantip.
Bukan hanya memberikan pelatihan saja, Marimas juga telah membangun sejumlah Taman berskala kecil dengan menggandeng sejumlah RT di kota Semarang.
“Saat ini kita bisa berbangga bahwa DLH Kota Semarang dapat mewujudkan pembangunan taman dengan memanfaatkan plastik tidak terpakai menjadi ecobrick yang kemudian jadi sebuah Taman Ecobrick,” tambah Lantip.
Pembuatan bangunan Taman ecobrick sesi kali ini jugabmelibatkan sejumlah komunitas di Kota Semarang antara lain Komunitas Ecobrick Marimas, Proklim Purwokeling BPI, Bank Sampah Kota Semarang, Saka Kalpataru dan Tim KKN RDR Angkatan 77 Kelompok 43 UIN Walisongo. (shs)