Dishub Kota Semarang Tambah 70 Titik Parkir Elektronik

Semarang, UP Radio – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang bakal menambah titik parkir elektronik di sejumlah ruas jalan protokol mulai pekan depan. Penambahan parkir elektronik akan dilakukan di Jalan MH Thamrin, Jalan Gajah Mada, Jalan Suyudi, Jalan Batan Selatan, dan Pecinan.

Kepala Dishub Kota Semarang, Endro P Martanto, melalui Kabid Parkir, Joko Santosa mengatakan, ada 70 penambahan titik parkir elektronik yang baru. Penambahan parkir elektronik dilakukan dengan pertimbangan perkembangan Kota Semarang sekaligus banyaknya permohonan masyarakat yang masuk melalui Lapor Hendi maupun kanal media sosial Pemerintah Kota Semarang.

“Maka, Dishub akan menambah lagi ruas jalan yang akan diberlakukan parkir elektronik yaitu Jalan MH Thamrin, Gajah Mada, Suyudi, Batan Selatan, Pecinan. Kemarin, Pecinan baru sampai Pekojan nanti di seluruh Pecinan akan diberlakukan. Rencananya mulai minggu depan,” jelas Joko, Kamis (14/4/2022).

Saat ini, lanjut dia, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang mulai melakukan pemarkaan jalan. Petugas Dishub bidang lalu lintas mulai menentukan titik-titik yang akan dipasang rambu parkir elektronik. Sedangkan, pelatihan dan sosialisasi kepada para juru parkir sudah dilakukan.

“Kalau sosialisasi ke masyarakat sudah dilakukan terus melalui sosial media,” tambahnya. 

Joko menyebutkan, hingga kini sudah ada 117 titik yang diberlakukan parkir elektronik. Ditambah, 70 titik yang bakal mulai diberlakukan pada pekan depan. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan akan muncul titik-titik baru di sepanjang jalan yang sudah diterapkan parkir elektronik.

“Yang sudah diterapkan parkir baru seperdelapan dari total 841 titik. Itu titik resmi yang terdaftar di kami,” ucapnya.

Dishub pun rutin melakukan evaluasi penerapan parkir elektronik yang sudah berjalan. Joko menilai, tanggapan masyarakat terhadap penerapan parkir elektronik positif. Bahkan, masyarakat meminta terus diperluas.

Dari sisi jukir, mereka sekarang mendukung karena dengan parkir elektronik justru memiliki tabungan serta bisa memantau pendapatan setiap saat.

Hanya saja, masih ada kendala dalam penerapan parkie elektronik yaitu belum semua masyarakat mempunyai e-wallet.

“Tapi perkembangan kesini transaksinya lancar. Masyarakat bergerak mulai memiliki e-wallet. Teman-teman pengawas masih kami bekali e-wallet apabila diperkukan. Jukir juga punya e-wallet. Tapi, kami berharap itu tidak digunakan,” paparnya.

Pihaknya juha menyiapkan posko penerapan parkir elektronik di Bubakan. Jika terdapat kendala atau dijumpai jukir nakal akan segera diselesaikan di posko. (ksm)