Dirut SBI: Tren Industri Masa Depan adalah Green and Low Carbon

Yogyakarta, UP Radio – Dampak perubahan iklim semakin menjadi urgensi yang mendorong percepatan pencapaian target penurunan emisi karbon dan menjadi perhatian serius berbagai pihak.

Sebagai salah satu pelaku industri yang aktif mempromosikan pembangunan berkelanjutan, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) dan Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik (FT) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan sharing session dengan tema “Green Industry to Support Climate Change Action Commitment dan Peran dari Akademisi” di Gedung Departemen Teknik Kimia, FT UGM (9/6), yang dihadiri oleh para dosen, mahasiswa dan alumni UGM.

Direktur Utama SBI, Lilik Unggul Raharjo menyampaikan bahwa tren industri di masa depan adalah green and low carbon industry. “Industri di masa depan harus membawa manfaat atau nilai tambah bagi lingkungan dan masyarakat, meminimalisir pencemaran, mengadopsi ekonomi sirkular dengan  memanfaatkan limbah atau sampah sebagai bahan bakar alternatif, serta tetap menjaga keanekaragaman hayati dan mengelola pelestarian lingkungan,” ujarnya. 

Advertisement

Dalam uraiannya, Lilik yang merupakan alumni dari Departemen Teknik Kimia, FT UGM, menekankan pentingnya kolaborasi lintas pemangku kepentingan dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan.

Ia menambahkan jika sharing session seperti yang diadakan oleh UGM, sangat penting untuk pertukaran wawasan dan berbagi inspirasi. “Inisiatif dan progres SBI dalam pemanfaatan sampah perkotaan yang dikelola menjadi refuse-derived fuel (RDF) sebagai bahan bakar alternatif dalam proses produksi semen, menjadi benchmark dan salah satu percontohan yang dipresentasikan pada COP27 Conference di Mesir tahun lalu”, tambahnya. 

Program pemanfaatan RDF sebagai substitusi batu bara yang dilakukan SBI dalam kolaborasi dengan Kelompok Pengolah Sampah Baruwani di Cilacap, menjadi program inovasi sosial yang berhasil mengantarkan Perusahaan meraih PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia pada tahun 2022.

SBI juga menggagas terwujudnya fasilitas pengolahan sampah perkotaan menjadi RDF yang pertama di Indonesia, yang berlokasi di TPST Jeruklegi, Cilacap.  

Ketua Departemen Teknik Kimia FT UGM, Ahmad Tawfiequrrahman Yuliansyah mengapresiasi sharing session yang didukung oleh para alumni untuk memperkaya wawasan para mahasiswa.

“Program ini kami selenggarakan secara rutin dengan mengundang para alumni untuk berbagi inspirasi. Dampak perubahan iklim semakin terasa dengan naiknya temperatur cuaca belakangan ini dan kualitas udara yang semakin memburuk,” kata Ahmad.

Ahmad menambahkan, Akademisi memiliki peran penting melakukan penelitian, inovasi dan bekerjasama dengan stakeholder seperti pemerintah dan pelaku industri untuk mengedukasi masyarakat dan menjalankan program-program nyata yang berkontribusi pada perbaikan lingkungan. (rls)

Advertisement